Sebagai pengusaha harus paham bagaimana cara membuat pembukuan bisnis yang baik.
Tujuannya adalah agar keuangan hingga stok barang dapat terkontrol untuk mengantisipasi perhitungan yang tidak sesuai.
Pembukuan ini tidak selalu harus menggunakan komputer, Anda bisa menggunakan buku, meskipun harus mengerjakannya secara manual.
Apa Itu Pembukuan dalam Bisnis?
Pembukuan dalam bisnis adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran semua transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu periode tertentu.
Transaksi keuangan ini bisa berupa pemasukan, pengeluaran, piutang, hutang, pembelian aset, dan penjualan aset.
Tujuan utama pembukuan adalah untuk menyediakan informasi keuangan yang akurat dan terpercaya bagi pemilik bisnis, manajer, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Pembukuan yang baik dapat membantu Anda mengelola keuangan bisnis Anda dengan lebih efektif, efisien, dan transparan.
Lantas bagaimana cara membuat pembukuan yang baik?
Cara Membuat Pembukuan Bisnis Kecil
Untuk membuat pembukuan bisnis, ada beberapa hal yang perlu dimasukkan. Sehingga perhitungannya akan lebih akurat nantinya.
1. Catatan Pengeluaran
Salah satu pembukuan yang perlu Anda lakukan adalah mengenai pengeluaran.
Catatan ini bisa berupa buku catatan manual atau spreadsheet di komputer.
Pastikan untuk mencantumkan tanggal, jenis pengeluaran, nominal, dan bukti transaksi (seperti nota atau struk) untuk setiap pengeluaran.
Beberapa kategori pengeluaran yang umum dicatat antara lain:
- Biaya operasional: sewa tempat, gaji karyawan, tagihan listrik dan air, biaya internet, dan lain sebagainya.
- Perlengkapan: pembelian alat tulis, peralatan kantor, dan inventaris lainnya.
- Bahan baku: biaya pembelian bahan baku yang digunakan untuk produksi barang atau jasa.
- Biaya transportasi: biaya yang dikeluarkan untuk transportasi barang atau perjalanan bisnis.
- Biaya promosi: biaya untuk kegiatan marketing dan promosi, seperti iklan, brosur, dan diskon.
2. Catatan Pemasukan
Sama seperti pengeluaran, catatlah seluruh pemasukan bisnis Anda dengan rinci.
Di dalam catatan tersebut, jangan lupa untuk menambahkan tanggal, sumber pemasukan, nominal, dan bukti transaksi (seperti kwitansi) untuk setiap pemasukan.
Beberapa kategori pemasukan yang umum dicatat antara lain:
- Penjualan tunai: penjualan produk atau jasa yang dibayar langsung oleh pelanggan.
- Penjualan kredit: penjualan produk atau jasa yang pembayarannya dilakukan secara kredit.
- Piutang tertagih: penerimaan pembayaran dari piutang yang sebelumnya telah jatuh tempo.
- Pendapatan lain: pendapatan lain yang diperoleh bisnis, seperti bunga deposito atau sewa properti.
3. Buku Kas Utama
Buku kas utama berfungsi untuk meringkas seluruh transaksi keuangan bisnis Anda, baik pemasukan maupun pengeluaran.
Dalam buku kas utama, catatlah tanggal transaksi, jenis transaksi (pengeluaran/pemasukan), nominal, dan saldo kas akhir.
Saldo kas akhir dihitung dengan rumus:
Saldo kas akhir = Saldo kas awal + Pemasukan – Pengeluaran
Buku kas utama ini penting untuk mengetahui arus kas bisnis Anda secara keseluruhan.
4. Buku Stok Barang
Bagi bisnis yang memiliki produk berupa barang, penting untuk membuat buku stok barang.
Buku ini berfungsi untuk melacak pergerakan stok barang, mulai dari penerimaan barang, penjualan barang, hingga sisa stok yang tersedia.
Catatlah tanggal, jenis barang, jumlah barang masuk, jumlah barang keluar, dan saldo stok akhir untuk setiap jenis barang.
5. Buku Inventaris Barang
Buku inventaris barang digunakan untuk mencatat informasi detail mengenai aset tetap bisnis Anda, seperti peralatan kantor, kendaraan, atau furnitur.
Anda bisa mencatat beberapa hal seperti nama barang, tanggal pembelian, harga pembelian, masa pakai, dan kondisi barang dalam buku inventaris ini.
6. Buku Laba Rugi
Buku laba rugi dibuat untuk mengetahui keuntungan atau kerugian bisnis Anda dalam periode tertentu (biasanya bulanan atau tahunan).
Untuk menghitung laba rugi bisa dengan rumus:
Laba/Rugi = Pemasukan – Pengeluaran
Buku laba rugi ini penting untuk menilai performa keuangan bisnis Anda dan membantu Anda dalam mengambil keputusan strategis untuk meningkatkan keuntungan.
Kesimpulan
Meskipun bisnis Anda masih kecil, pembukuan bisnis tetap perlu untuk dilakukan.
Ini bukan hanya membantu Anda mengetahui keuntungan dalam periode tertentu, melainkan juga membantu untuk melacak stok produk dan sebagainya.
Pembukuan ini akan sangat bermanfaat jika nantinya bisnis Anda tumbuh besar dan membutuhkan banyak informasi sebelum pengambilan keputusan.