Cara Menjadi Arsitek dengan Gaji yang Tinggi

Arsitek seringkali dianggap sebagai profesi yang mampu memberikan gaji tinggi. Tak heran jika tidak sedikit anak muda yang tertarik untuk menjadi arsitek.

Profesi ini sangat dibutuhkan di dunia properti, tugasnya untuk merancang desain dari sebuah bangunan baik itu rumah, kantor, ruko atau sebagainya.

Meski hanya sebatas mendesain, arsitek bukanlah profesi yang sembarangan. Karena tugasnya memang sangat penting dalam proses pembangunan sebuah bangunan.

Hal inilah yang membuat gaji seorang arsitek bisa dibilang tinggi. Apalagi jika bekerja dengan perusahaan besar untuk merancang desain bangunan-bangunan tinggi.

Berapa Gaji Seorang Arsitek?

Ketika Anda baru lulus menjadi arsitek, gaji standarnya tuh sekitar Rp 4,3 juta. Setelah bekerja satu atau dua tahun, dan sudah punya pengalaman di dunia arsitektur, gaji kamu bisa naik banget, sekitar Rp 7 juta.

Gajinya akan meningkat drastis ketika Anda sudah menjadi manajer atau direktur. Mulai dari Rp 15 juta hingga Rp 50 juta per bulan.

Namun nominal gaji tersebut tidak bisa menjadi patokan, ketika Anda bekerja di perusahaan besar, nominal gajinya biasanya akan lebih tinggi. Terlebih jika Anda bergabung dengan agency atau bekerja di luar negeri.

Atau jika ingin menambah penghasilan, bisa mencoba menjadi seorang freelance arsitek. Tak sedikit yang bisa mendapatkan bayaran tinggi dari pekerjaan ini.

Cara Menjadi Arsitek dengan Gaji yang Tinggi

Untuk menjadi seorang arsitek memang bukan hal yang mudah. Namun pada artikel ini kita akan membahas bagaimana cara menjadi arsitek agar bisa memiliki penghasilan tinggi.

1. Memiliki Jiwa Seni

Seorang arsitek yang sukses pastinya memiliki jiwa seni yang bagus. Anda harus memiliki rasa seni yang kuat. Ide-ide kreatif akan datang lebih mudah jika Anda punya pandangan artistik terhadap dunia sekitarmu.

2. Mengubah Ide Menjadi Desain Arsitektur

Langkah berikutnya adalah kemampuan untuk mengubah ide menjadi desain arsitektur yang mengesankan. Ketika Anda memiliki jiwa seni, pasti akan mudah untuk menemukan ide yang akan dituangkan menjadi sebuah desain.

Pelajari cara menggunakan perangkat lunak desain, eksplorasi bentuk-bentuk unik, dan jangan takut untuk berpikir dan mencoba hal baru.

3. Pendidikan Teknik Arsitektur

Pendidikan teknik arsitektur menjadi langkah ketiga yang tak boleh dilewatkan. Anda butuh fondasi yang kuat untuk merajut mimpi-mimpi arsitekturmu.

Cari universitas atau institut yang menawarkan program arsitektur berkualitas. Ingat, ilmu yang baik adalah pondasi karier yang bagus.

Berikut ini jurusan untuk menjadi seorang arsitek.

  1. Desain Arsitektur.
  2. Sistem Lingkungan.
  3. Sejarah Arsitektur.
  4. Sains Bangunan dan Teknologi.
  5. Kalkulus untuk Arsitektur.
  6. Visualisasi.

4. Pelatihan Teknik Arsitektur

Setelah menyelesaikan pendidikan, jangan terburu-buru. Ambil langkah berikutnya dengan mengikuti pelatihan teknik arsitektur.

Anda bisa bergabunglah dengan proyek-proyek kecil, magang di studio arsitektur, dan belajar dari pengalaman itu. Semakin banyak terlibat, semakin meningkat keterampilan Anda.

5. Mulai Bekerja

Nah, sekarang saatnya untuk mulai bekerja sebagai arsitek di perusahaan besar. Segera ajukan lamaran ke perusahaan yang berhubungan dengan kontruksi atau kontraktor, atau jika Anda punya keberanian, buatlah studio arsitekturmu sendiri. Di awal, Anda mungkin akan menemui berbagai tantangan, namun seiring berjalannya waktu semua akan baik-baik saja.

Bagaimana, semakin bersemangat untuk menjadi arsitek? Profesi ini memang bisa dikatakan kurang peminatnya, karena harus menempuh pendidikan tinggi untuk dapat bekerja.

Bekerja sebagai seorang arsitek membutuhkan ketekunan dan fokus yang tinggi. Dengan tugas yang tidak mudah, seorang arsitek harus mampu merancang desain bangunan sesuai kebutuhan ataupun keinginan dari klien.