by

ihsan

CARAMENJADI.COM – Melakukan follow up kepada konsumen merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan oleh pebisnis guna menaikkan jumlah transaksi. Tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan follow up alias tidak boleh dilakukan sembarangan.

Jika dilakukan dengan baik dan benar, follow up bisa memberikan usaha Anda beberapa hal berikut:
– Adanya transaksi dengan pembeli,
– Terjadinya repeat order/pembelian ulang dari konsumen yang pernah bertransaksi,
– Perolehan umpan balik yang positif.

Pada artikel kali ini Kami sudah menuliskan beberapa tips dalam melakukan follow up yang baik dan benar. Silahkan disimak.

Follow Up Konsumen

Follow Up

1. Perhatikan Situasi dan Kondisi

Dalam melakukan follow up, pertama Anda harus mengetahui situasi dan kondisi dari konsumen itu sendiri. Mengingat setiap orang mempunyai jadwal dan kesibukan yang berbeda, maka Anda harus bisa memperkirakan kapan situasi yang baik untuk menghubungi mereka.
Contoh waktu yang baik dalam melakukan follow up adalah saat jam makan siang atau jam pulang kegiatan. Mengapa begitu? Karena disaat jam-jam tersebut konsumen biasanya sedang istirahat santai dan sedang menggunakan ponsel mereka. Ini akan membuat kemungkinan pesan Anda dibalas oleh konsumen lebih tinggi daripada saat Anda mengontak mereka di jam-jam sibuk. Anda bisa memantau media sosial milik konsumen guna melihat kesibukan mereka sehari-hari.

 

2. Jangan Terlalu Sering Mengirim Pesan

Memang, follow up sendiri bertujuan agar usaha Anda lekat dengan konsumen, namun tentunya konsumen akan terganggu apabila dikirimi pesan terus. Yang ada bukannya mereka tertarik dengan usaha Anda, mereka malah merasa terganggu dan kemudian memblokir Anda sebab dirasa melakukan spam.
Apabila setelah Anda mengirimkan pesan follow up konsumen tersebut tak kunjung membalas pesan Anda, maka tunggulah sekitar beberapa hari. Konsumen yang tertarik biasanya akan membalas dan akan menyuruh Anda untuk menunggu hingga mereka mengirim pesan lagi untuk tindak lanjut.
Setelah konsumen mengirim pesan lagi kepada Anda, segeralah menjawab pesan tersebut sebab konsumen akan menginginkan respon yang cepat dari penjual dan Anda pun tentu tak ingin kesempatan Anda lepas bukan?

 

Baca juga: Cara Promosi Usaha Cemilan Online

 

3. Hindari Menekan Konsumen

Follow up dilakukan agar transaksi bisa terjadi antara Anda dengan konsumen, tapi pastikan bahwa transaksi yang dilakukan tidaklah dilakukan oleh konsumen sebab mereka merasa tertekan dan terpaksa.
Penekanan pada konsumen bisa membuat mereka menjadi tidak nyaman dan alih-alih berlangganan kepada Anda, mereka malah menjadi ogah untuk bertransaksi dengan Anda lagi. Perlu diingat bahwa setiap konsumen pasti akan membutuhkan waktu untuk berpikit sebelum mereka membeli suatu barang.
Contoh dari perilaku menekan konsumen adalah dengan merekomendasikan produk yang sama secara terus menerus kepada mereka meskipun konsumen tidak terlihat tertarik dengan produk tersebut. Baiknya, Anda membiarkan konsumen memilih dan memeriksa barang yang mereka inginkan lalu baru Anda jawab dan beri rekomendasi apabila mereka meminta.

 

4. Ucapkan Terima Kasih

Follow Up

Salah satu hal yang sering dilupakan oleh para pekerja adalah mengutarakan rasa terima kasih mereka kepada klien atau konsumen mereka, padahal hal ini merupakan detail kecil yang sangat penting.
Mengucapkan terima kasih berarti Anda menghargai, mengapresiasi, serta mengakui keberadaan konsumen. Semua orang tentu senang bukan jika mereka merasa dihargai? Selain itu ucapan terima kasih ini juga akan menambah nilai santun sehingga saat konsumen melakukan order di kemudian hari mereka tidak akan segan untuk langsung berurusan dengan Anda.

 

5. Tunjukkan Empati

Disaat Anda berhadapan dengan konsumen, sangatlah penting bagi Anda untuk menunjukkan rasa empati kepada mereka. Rasa empati ini bisa ditunjukkan dalam beberapa cara, salah satu caranya adalah dengan langsung menawarkan bantuan sebelum diminta. Kalimat seperti ‘ada yang bisa dibantu?’, ‘apakah ada kendala?’, dan lain sebagainya merupakan beberapa contoh kalimat empati.
Anda juga bisa menunjukkan rasa empati dengan cara memberikan promo khusus kepada konsumen. Bukan bermaksud membuat usaha rugi, namun Anda sebagai pebisnis harus memprioritaskan kepentingan konsumen agar Anda bisa mengerti kebutuhan mereka.

 

6. Meminta Kritik dan Saran

Setelah transaksi terjadi, jangan lupa untuk meminta feedback dari konsumen. Kritik dan saran tentu sangatlah dibutuhkan bagi suatu usaha terutama bagi yang baru mulai, agar usaha mendapat bahan evaluasi dan bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Pemberian kritik dan saran baiknya tidak hanya terbatas pada kualitas produk saja, namun juga kualitas layanan yang Anda berikan kepada konsumen. Anda bisa mengajak konsumen untuk memberi ulasan tentang usaha Anda pada marketplace tempat Anda berjualan, atau meminta mereka mengisi survey singkat.

Sekian artikel mengenai tips dalam melakukan follow up. Follow up yang baik pastinya akan mendatangkan minat konsumen yang baik pula. Tetap semangat dalam melakukan follow up hingga tergapai kata ‘deal’. Semoga membantu!