Berapa Bulan Ayam Kampung Bisa Dijual?

Pengetahuan mengenai kapan ayam kampung bisa dijual penting untuk dimiliki seorang peternak.

Bisnis ternak ayam kampung menjadi salah satu bisnis yang memiliki risiko tinggi.

Sehingga harus diperhitungkan dengan baik khususnya terkait dengan modal dan keuntungannya.

Jangan sampai, keuntungan sama sekali tidak menutupi modal yang sudah dikeluarkan.

Yuk ketahui lebih lanjut terkait dengan ternak ayam kampung!

Berapa Bulan Ayam Kampung Bisa Dijual?

Ayam kampung merupakan salah satu jenis ayam konsumsi yang banyak dicari. Salah satu alasannya karena memiliki tekstur daging yang khas, dan tidak bisa ditemukan pada ayam boiler.

Bagi peternak, penting untuk mengetahui kapan ayam kampung bisa mulai dijual. Sehingga bisa memperhitungkan berapa modal yang dibutuhkan hingga harga jual nantinya.

Waktu yang diperlukan untuk ayam kampung siap dijual tergantung pada beberapa faktor, termasuk jenis pakan, lingkungan peternakan, dan tujuannya.

Namun, secara umum, ayam kampung biasanya siap untuk dijual setelah mencapai usia sekitar 1-3 bulan jika memang ingin menjual dalam keadaan masih anakan.

Akan tetapi jika ingin menjual ayam kampung yang siap untuk dikonsumsi, biasnaya membutuhkan waktu 3-6 bulan.

Pada usia tersebut, ayam kampung biasanya telah mencapai ukuran dan berat yang cocok untuk dijual sebagai ayam potong.

Setiap peternak tentu memiliki metode tersendiri dalam menentukan kapan ayam kampung bisa mulai dijual. Semua kembali lagi ke tujuan awal dalam peternakan tersebut.

Berapa Lama Ayam Kampung Mencapai 1 KG?

Ada beberapa hal yang mempengaruhi seberapa cepat ayam kampung bisa mencapai berat 1 kilogram. Mulai dari jenis ayam, pakan yang diberikan, hingga kondisi kandangnya.

Rata-rata, ayam kampung biasanya mencapai berat 1 kilogram membutuhkan waktu hingga 6 bulan jika menggunakan sistem umbaran.

Umbaran yang dimaksud ini adalah membiarkan ayam untuk hidup lepas tanpa perlu dimasukkan ke dalam kandang.

Sistem ini memang membuat pertumbuhan ayam menjadi kurang cepat karena asupan pakan yang diberikan sangat minim.

Namun jika ingin menggunakan sistem intensif, cukup dengan waktu 2 – 3 bulan saja ayam kampung sudah bisa mencapai bobot 1 kg.

Penerapan sistem insentif ini membutuhkan anggaran pakan yang lebih besar dibandingkan dengan sistem umbaran.

Modal dan Keuntungan Bisnis Ternak Ayam Kampung

Berikut ini adalah perkiraan potensi keuntungan, tetapi perlu diingat bahwa ini hanya angka perkiraan dan dapat berubah tergantung pada kondisi pasar dan faktor-faktor lainnya:

1. Skala Kecil (10-100 ayam kampung)

  • Modal Usaha: 32.000.000 – 76.000.000 IDR
  • Produksi per bulan: 100 ayam
  • Harga jual per kilogram: 40.000 IDR
  • Berat rata-rata per ayam: 1,5 kg
  • Pendapatan per siklus (2 bulan): 6.000.000 – 9.000.000 IDR
  • Potensi keuntungan: 1.000.000 – 3.000.000 IDR (setelah pengurangan biaya produksi)

2. Skala Menengah (100-500 ayam kampung)

  • Modal Usaha: 76.000.000 – 150.000.000 IDR
  • Produksi per bulan: 300 ayam
  • Harga jual per kilogram: 40.000 IDR
  • Berat rata-rata per ayam: 1,5 kg
  • Pendapatan per siklus (2 bulan): 36.000.000 – 54.000.000 IDR
  • Potensi keuntungan: 10.000.000 – 24.000.000 IDR (setelah pengurangan biaya produksi)

3. Skala Besar (500-1.000 ayam kampung):

  • Modal Usaha: 150.000.000 – 300.000.000 IDR
  • Produksi per bulan: 800 ayam
  • Harga jual per kilogram: 40.000 IDR
  • Berat rata-rata per ayam: 1,5 kg
  • Pendapatan per siklus (2 bulan): 96.000.000 – 144.000.000 IDR
  • Potensi keuntungan: 30.000.000 – 78.000.000 IDR (setelah pengurangan biaya produksi)

Kesimpulan

Dalam menjalankan bisnis peternakan, penting untuk mengetahui berapa bulan ayam kampung bisa dijual. Hal ini bertujuan agar perencanaan bisnis dapat dilakukan dengan baik.

Ketika kita memahami jangka waktu hingga ayam bisa dipanen, maka bisa mengkalkulasikan seberapa besar anggaran yang dibutuhkan dan potensi keuntungannya.

Ini akan memudahkan Anda dalam mengelola anggaran dan mengantisipasi kemungkinan kerugian yang bisa timbul.