Jika Anda ingin memulai ternak ayam potong 100 ekor, ketahui terlebih dahulu modal yang dibutuhkan.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan Anda melakukan perhitungan terkait dengan modal hingga keuntungan nantinya.
Umumnya, modal yang akan dikeluarkan untuk 100 ekor ayam potong tidak terlalu besar.
Namun Anda harus memperhatikan dengan baik agar tidak mengalami kerugian nantinya.
Mari simak pembahasannya.
Berapa Modal Pertama Untuk Ternak Ayam Potong 100 Ekor?
Untuk menghitung modal awal beternak ayam potong 100 ekor, kita akan menghitung dua jenis biaya yakni tetap dan tidak tetap.
Berikut ini pembahasannya.
1. Biaya Tetap
Untuk biaya tetap sendiri merupakan biaya yang digunakan untuk membeli aset yang dapat digunakan jangka panjang.
Modal ini hanya akan dikeluarkan satu kali di awal saja, meskipun nantinya akan ada biaya perawatan yang dibutuhkan.
Biayanya sendiri dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
Peralatan | Jumlah | Harga Satuan | Jumlah Harga |
---|---|---|---|
Jenis Kandang Ayam 3×3 cm | |||
Jumlah Kandang | 5 | Rp.600.000,- | Rp.3.000.000,- |
Tempat Pakan Ayam | 10 | Rp.12.000,- | Rp.120.000,- |
Tempat Minum | 15 | Rp.6.000,- | Rp.90.000,- |
Total Biaya Tetap | Rp.3.210.000,- |
Dalam operasionalnya, akan ada biaya penyusutan dari biaya tetap yang sudah dikeluarkan. Umumnya besaran biaya penyusutan tidaklah besar, hanya sekitar 0,08 per periode budidaya.
Maka biaya penyusutannya adalah Rp.3.210.000×0,08= Rp256,800.
2. Biaya Tidak Tetap
Biaya tidak tetap sendiri merupakan biaya yang nantinya akan digunakan untuk pembelian berbagai kebutuhan yang akan habis dalam satu periode budidaya.
Biaya digunakan untuk berbagai hal seperti pembelian DOC ayam potong dan sebagainya.
Peralatan | Jumlah | Nominal Satuan | Jumlah Harga |
---|---|---|---|
DOC Ayam Potong | 100 ekor | Rp.5000,- | Rp.500,000,- |
Pakan Complete Feed | 100 ekor | Rp.20,000,- | Rp.2,000,000,- |
Suplemen Organik Cair GDM Spesialis Peternakan | 30 ml x 35 hari | 1.05 liter | Rp.50,000,- |
Total Biaya Tetap | Rp.2,550,000,- |
Dari perhitungan ini maka dapat diketahui biaya tetapnya sebesar Rp.3.210.000,-.
Kemudian biaya tidak tetapnya yang ditambah dengan biaya penyusutan adalah Rp.2,550,000 + Rp256,800 = Rp2,806,800
Berapa Kilo Pakan Ayam Untuk 100 Ekor Ayam?
Sebagai peternak, harus paham betul terkait dengan pemberian pakan untuk ayam. Apalagi dengan jumlah ayam yang mencapai 100 ekor, tentu membutuhkan pakan dengan jumlah yang banyak.
Dalam kasus ini, dibutuhkan pakan sebanyak 65 gram per ekor atau total 6,5 kilogram untuk 100 ekor ayam setiap harinya.
Peternak perlu memastikan pemberian pakan yang tepat guna memenuhi standar tersebut.
Pemberian pakan yang cukup dan sesuai dengan kebutuhan nutrisi dapat meningkatkan produksi telur, pertumbuhan daging, dan kesehatan keseluruhan ayam.
Berapa Keuntungan Ternak Ayam Potong 100 Ekor?
Ketika Anda beternak 100 ekor ayam, biasanya tidak semua ayam bisa hidup sampai masa panen.
Anggap saja dari 100 ekor, tersisa 97 ekor ayam potong setelah mengalami mortalitas sebesar 3%, serta memiliki bobot 2 kg/ekor setelah 35 hari pemeliharaan.
Kemudian dijual dengan harga Rp25 ribu per kilo, sehingga dari setiap ekor ayam dapat mendapatkan omset Rp50 ribu. Hasilnya, peternak dapat memperoleh pendapatan sebesar Rp.4.850.000 dari hasil penjualan ayam potong.
Setelah menghitung pendapatan total dan mengurangkan biaya modal sebesar Rp.2.806.800, keuntungan bersih yang bisa diperoleh dalam satu periode adalah Rp.2.043.200.
Nominalnya tentu dapat bervariasi tergantung dari bobot ayam, jumlah ayam yang dipanen dan harga pasaran yang berlaku ketika penjualan.
Tips Ternak Ayam Potong Agar Menguntungkan
Ternak ayam potong bisa menjadi investasi yang menguntungkan jika dilakukan dengan baik serta perencanaan yang matang.
Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu peternak agar sukses dan mendapatkan keuntungan khususnya bagi yang pertama kali beternak ayam potong.
1. Siapkan Lahan yang Cukup
Di tahap pertama, Anda harus menyediakan lahan yang cukup untuk peternakan ayam potong.
Pastikan lahan tersebut memenuhi standar baik khususnya dalam hal keamanan dan kenyamanan.
Selain itu, lokasi yang strategis juga dapat memudahkan distribusi produk dan mengurangi biaya transportasi.
Agar tidak menganggu penduduk sekitar, Anda bisa memilih lahan yang jauh dari pemukiman untuk menghindari bau yang tidak sedap.
2. Buat Kandang yang Ideal
Ada dua tipe kandang yang sering digunakan, terbuka dan tertutup.
Agar ayam Anda dapat tumbuh dengan optimal, pastikan Anda memilih kandang yang disesuaikan dengan cuaca yang ada disekitar.
Kandang ayam yang baik biasanya memiliki ventilasi yang memadai, pencahayaan yang cukup, dan sistem drainase yang berfungsi dengan optimal.
Jika Anda memilih kandang tertutup, pastikan memiliki sistem pengatur suhu untuk memudahkan dalam proses penyesuaian suhu.
3. Pilih Bibit yang Berkualitas
Pertumbuhan ayam potong sangat dipengaruhi oleh bibit ayam yang digunakan.
Untuk itu pilih ayam yang memiliki ketahanan tubuh yang baik, pertumbuhan yang cepat, dan mampu beradaptasi dengan baik di berbagai cuaca.
Hal ini akan berpengaruh besar terhadap hasil panen dan keuntungan yang didapatkan.
4. Gunakan Pakan yang Bagus
Pemberian pakan yang berkualitas merupakan faktor penting dalam pertumbuhan dan kesehatan ayam potong.
Jika Anda tidak memiliki pengetahuan yang cukup, bisa berkonsultasi dengan siapapun yang sudah berpengalaman untuk menentukan jenis pakan yang sesuai dengan kebutuhan ayam.
Anda juga bisa memberikan pakan alternatif seperti jagung giliing, pelet, pollard, ubi cincang, bekatul atau dedak dan sebagainya.
Perhatikan dengan baik asupan pakan untuk ayam agar pertumbuhannya bisa lebih optimal.
5. Lengkapi Peralatan Pendukung
Untuk memastikan operasional berjalan dengan baik, Anda harus menyediakan perlatan pendung yang cukup.
Umumnya, sebuah peternakan membutuhkan peralatan seperti tempat minum, tempat pakan otomatis, dan sistem pendinginan.
Peralatan yang memadai akan membantu mengoptimalkan produktivitas dan kesejahteraan ayam, sehingga dapat mencapai bobot yang diinginkan dalam waktu yang lebih singkat.
6. Lakukan Perawatan Rutin
Beternak ayam bukan hanya sekedar memberi pakan saja, namun juga harus melakukan perawatan rutin.
Misalnya seperti vaksinasi, pembersihan kandang secara berkala, dan monitoring kesehatan ayam dan sebagainya.
Hal ini bertujuan untuk memastikan kondisi ayam tetap dalam kondisi sehat.
Jika ada ayam yang sakit, lebih baik dipisahkan dari ayam lain agar tidak tertular.
7. Jual dengan Harga yang Menguntungkan
Setelah ayam mencapai berat yang diinginkan, juallah dengan harga yang menguntungkan.
Karena bagaimanapun, tujuan dari beternak ayam ini tentu untuk mendapatkan keuntungan.
Lakukan riset pasar untuk mengetahui harga yang kompetitif namun masih memberikan keuntungan.
Anda juga bisa bekerjasama dengan pihak lain seperti rumah makan, penjual kaki lima yang membutuhkan ayam potong.
Cara ini sangat efektif untuk meningkatkan penjualan ayam.
Beberapa tips di atas bisa menjadi referensi bagi Anda yang ingin memulai ternak ayam. Memang bukan bisnis yang mudah, namun Anda tetap bisa melakukannya secara optimal.
Kesimpulan
Untuk ternak ayam potong 100 ekor membutuhkan modal yang tidak terlalu besar. Apalagi jika Anda sebelumnya sudah memiliki beberapa peralatan seperti kandang ayam, tempat makan dan minum dan sebagainya.
Modal terbesar yang harus Anda keluarkan biasanya ada pada pakannya. Untuk itu, perhitungkan dengan baik agar penjualan nantinya bisa menghasilkan keuntungan yang optimal.