Analisis SWOT Bisnis Bakso Goreng

Bisnis bakso gorenga atau basreng memiliki potensi keuntungan yang besar. Sebelum itu, perhatikan terlebih dahulu analisis SWOT agar tidak salah melangkah.

Bakso goreng atau yang sering disingkat basreng merupakan salah satu jajanan favorit masyarakat Indonesia. Selain enak, cita rasa yang bervariasi membuat cemilan ini tidak pernah membosankan.

Dengan banyaknya peminat, tidak akan sulit untuk menjual bakso goreng.

Simak pembahasan selengkapnya di bawah ini.

Analisis SWOT Bisnis Bakso Goreng

Jika Anda tertarik untuk membuka bisnis bakso goreng, ketahui analisis SWOTnya di bawah ini terlebih dahulu.

1. Kekuatan

  • Cita rasa yang disukai: Memiliki rasa gurih dan tekstur yang renyah, membuatnya digemari banyak orang dari berbagai kalangan usia.
  • Harga terjangkau: Dibandingkan cemilan lain, bakso goreng umumnya lebih murah dan ramah di kantong yang cocok bagi siapapun.
  • Mudah diolah: Proses pembuatan bakso goreng tergolong mudah dan praktis baik untuk usaha rumahan maupun skala besar.
  • Variasi menu: Dapat dimodifikasi dengan berbagai isian, saus, dan pelengkap sebagai variasi rasa agar pelanggan lebih tertarik.
  • Peluang bisnis online: Bisnis bakso goreng dapat memanfaatkan platform online seperti media sosial dan layanan pesan antar makanan untuk menjangkau pelanggan yang lebih luas.

2. Kelemahan

  • Persaingan ketat: Bisnis bakso goreng tergolong memiliki persaingan yang ketat, dibutuhkan strategi yang tepat untuk menarik pelanggan dan bersaing dengan kompetitor.
  • Ketergantungan bahan baku: Harga dan kualitas bahan baku seperti daging sapi, tepung, dan bumbu dapat memengaruhi keuntungan bisnis.
  • Ketahanan produk: Bakso goreng memiliki ketahanan yang relatif singkat, maka perlu diperhatikan sistem penyimpanan dan pengemasannya untuk menjaga kualitas.
  • Keterampilan pengolahan: Membutuhkan keterampilan dan pengetahuan dalam mengolah bakso goreng agar menghasilkan rasa yang lezat dan tekstur yang sempurna.

3. Peluang

  • Tren kuliner: Tren camilan gorengan dan jajanan pedas membuka peluang bagi bakso goreng untuk digemari masyarakat saat ini.
  • Permintaan di berbagai acara: Bakso goreng cocok disajikan di berbagai acara, seperti pesta, reuni, dan kumpul keluarga, yang akan meningkatkan peluang penjualan.
  • Peluang kemitraan: Bisnis bakso goreng dapat bermitra dengan katering, warung makan, dan platform online untuk memperluas jangkauan pasar.
  • Inovasi produk: Peluang untuk berinovasi dengan menciptakan varian bakso goreng baru, seperti bakso goreng isi keju, bakso goreng pedas, atau bakso goreng dengan saus spesial.

4. Ancaman

  • Perubahan selera konsumen: Selera konsumen dapat berubah dengan cepat, untuk itu perlu mengikuti tren kuliner terbaru untuk menjaga minat pelanggan.
  • Kemunculan kompetitor baru: Kemunculan kompetitor baru yang mampu memberikan inovasi baru dapat menjadi ancaman bagi bisnis bakso goreng yang tidak mengikuti perkembangan.
  • Kenaikan harga bahan baku: Kenaikan harga bahan baku dapat menekan keuntungan dan memaksa pengusaha untuk menaikkan harga jual, yang berpotensi menurunkan minat pembeli.

Analisa Modal dan Keuntungan Bisnis Bakso Goreng

Analisa modal dan keuntungan bisnis bakso goreng ini bisa menjadi gambaran bagi Anda yang ingin memulai bisnis ini.

Modal Awal

Berikut adalah rincian perkiraan modal awal untuk memulai bisnis bakso goreng:

  • Peralatan dan perlengkapan: Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 (termasuk gerobak, kompor, wajan, alat goreng, pisau, talenan, dan lain-lain)
  • Bahan baku awal: Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 (termasuk daging sapi, tepung, bumbu, minyak goreng, dan lain-lain)
  • Sewa tempat (opsional): Rp 500.000 – Rp 1.000.000 per bulan (jika menyewa ruko atau kios)
  • Perizinan usaha: Rp 500.000 – Rp 1.000.000
  • Modal lain-lain: Rp 500.000 – Rp 1.000.000 (termasuk biaya promosi, pengemasan, dan lain-lain)

Total modal awal: Rp 8.500.000 – Rp 16.000.000

Perhitungan Keuntungan

Berikut adalah perkiraan keuntungan per hari:

  • Penjualan per hari: 100 porsi – 200 porsi
  • Harga per porsi: Rp 10.000 – Rp 15.000
  • Keuntungan kotor per hari: Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000

Keuntungan bersih per bulan:

  • Keuntungan kotor per bulan: Keuntungan kotor per hari x 30 hari
  • Biaya operasional per bulan: Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000 (termasuk biaya bahan baku, sewa tempat, gaji karyawan, dan lain-lain)
  • Keuntungan bersih per bulan: Keuntungan kotor per bulan – Biaya operasional per bulan

Contoh:

  • Penjualan per hari: 150 porsi
  • Harga per porsi: Rp 12.000
  • Keuntungan kotor per hari: 150 porsi x Rp 12.000 = Rp 1.800.000
  • Keuntungan kotor per bulan: Rp 1.800.000 x 30 hari = Rp 54.000.000
  • Biaya operasional per bulan: Rp 3.000.000
  • Keuntungan bersih per bulan: Rp 54.000.000 – Rp 3.000.000 = Rp 51.000.000

Kesimpulan

Bisnis bakso goreng sebenarnya mudah untuk dijalankan, apalagi cemilan ini mudah dalam proses produksinya. Hampir sama seperti bakso pada umumnya, namun cara penyajiannya dengan cara di goreng.

Analisa SWOT di atas akan membantu Anda merancang strategi bisnis untuk memanfaatkan peluang dan mengatasi masalah yang akan muncul.