Analisis SWOT Bisnis Rendang

Ketahui analisis SWOT bisnis rendang sebelum Anda memutuskan utnuk memulai bisnis ini. Hingga saat ini, rendang masih menjadi salah satu makanan favorit.

Makanan ini sering ditemui di berbagai tempat seperti acara hajatan, syukuran dan sebagainya. Sebagai pebisnis, Anda bisa menyupplay rendang ke berbagai acara tersebut.

Selain itu juga bisa menjualnya secara langsung dalam berbagai kemasan dengan ukuran yang berbeda-beda.

Simak analisis SWOT bisnis rendangnya di bawah ini.

Analisis SWOT Bisnis Rendang

Rendang merupakan salah satu makanan favorit bagi masyarakat Indonesia. Sehingga akan lebih mudah untuk menjual makanan ini.

Ketahui analisis SWOT selengkapnya di bawah ini.

1. Kekuatan

  • Rasanya yang lezat dan kaya rempah membuat rendang digemari banyak orang. Cocok dijadikan lauk sehari-hari yang mengeyangkan.
  • Meskipun membutuhkan waktu lama, proses pembuatan rendang terbilang mudah dan bisa dilakukan di rumah. Meski begitu, butuh resep yang sesuai untuk menghasilkan rendang yang enak.
  • Rendang dinikmati oleh berbagai kalangan, tua, muda, maupun anak-anak. Dengan begitu, potensi penjualannya tentu akan meningkat.
  • Sudah terkenal sebagai masakan khas Indonesia, bahkan mancanegara. Anda tidak perlu memperkenalkan ulang makanan ini.
  • Dapat dijual secara offline di rumah makan, toko, atau online melalui platform e-commerce. Tentunya dengan kemasan khusus agar aman selama pengiriman.
  • Rendang dapat disimpan dalam waktu lama tanpa mudah basi. Khususnya untuk rendang kering yang bisa sampai beberapa bulan.

2. Kelemahan (Weaknesses)

  • Harga daging sapi dan beberapa rempah-rempah yang digunakan untuk rendang terbilang mahal. Anda butuh modal yang lumayan untuk membelinya.
  • Memasak rendang membutuhkan waktu lama, sekitar 4-6 jam, dibutuhkan kesabaran ekstra untuk memasak rendang yang enak.
  • Beberapa rempah-rempah yang digunakan untuk rendang, seperti kapulaga, kayu manis, dan cengkeh, tidak selalu mudah ditemukan di pasaran.
  • Memasak rendang yang lezat membutuhkan keahlian dan teknik khusus agar bumbunya meresap sempurna. Tidak semua orang memiliki keahlian ini.
  • Rendang terbuat dari daging, sehingga tidak cocok untuk dimakan oleh vegetarian.
  • Harga jual rendang terbilang mahal dibandingkan dengan masakan lainnya, sehingga tidak semua orang dapat membelinya.

3. Peluang 

  • Permintaan rendang tinggi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Anda bisa memperoleh penjualan tinggi dari produk ini.
  • Rendang dapat dijual ke daerah lain di Indonesia, bahkan diekspor ke luar negeri. Hal ini akan memperluas jangkauan pasar penjualannya.
  • Keuntungan dari penjualan rendang terbilang besar, karena bahan bakunya dapat disimpan lama dan tidak mudah basi.
  • Rendang mudah dijual secara online melalui platform e-commerce, Anda tidak hanya bisa menyasar pelanggan di satu daerah saja.
  • Pengusaha rendang dapat bekerjasama dengan pihak lain, seperti catering, restoran, atau toko online, untuk memperluas jangkauan pasar.

4. Ancaman

  • Kenaikan harga bahan baku, seperti daging sapi dan rempah-rempah, dapat menurunkan keuntungan pengusaha rendang. Diperlukan strategi khusus untuk mengatasi masalah ini.
  • Kondisi ekonomi masyarakat yang sedang sulit dapat menurunkan daya beli masyarakat, ini akan berimbas buruk pada penjualan rendang.
  • Munculnya pesaing yang menjual rendang dengan harga lebih murah dapat mengancam kelangsungan bisnis rendang Anda.
  • Kurangnya pasokan bahan baku, seperti daging sapi dan rempah-rempah, dapat mengganggu produksi rendang. Ini biasanya terjadi pada momen-momen tertentu saja.

Analisa Modal dan Keuntungan Bisnis Rendang

Jika Anda ingin mendirikan sebuah bisnis, Anda harus menyediakan modal yang sesuai. Berikut ini perhitungan modal untuk bisnis rendang.

Modal Awal

Modal awal untuk memulai bisnis rendang bervariasi tergantung pada usaha yang ingin dijalankan. Berikut adalah perkiraan modal awal untuk memulai bisnis rendang:

Skala Kecil (Memasak di rumah): Rp 500.000 – Rp 1.000.000

  • Modal ini digunakan untuk membeli peralatan masak, bahan baku, dan kemasan.

Skala Menengah (Menyewa tempat): Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000

  • Modal ini digunakan untuk menyewa tempat, membeli peralatan masak, bahan baku, kemasan, dan biaya operasional lainnya.

Skala Besar (Memiliki tempat sendiri): Rp 50.000.000 – Rp 100.000.000

  • Modal ini digunakan untuk membeli tempat, peralatan masak, bahan baku, kemasan, biaya operasional, dan gaji karyawan.

Keuntungan

Nominal keuntungan didapatkan dari hasil penjualan yang dikurangi modal yang digunakan. Berikut ini perhitungan keuntungannya.

Bahan Baku:

  • 1 kg daging sapi: Rp 100.000
  • Santan: Rp 20.000
  • Rempah-rempah: Rp 30.000
  • Kemasan: Rp 10.000

Total: Rp 160.000

Harga Jual:

  • 1 porsi rendang (500 gram): Rp 50.000

Produksi:

  • Dari 1 kg daging sapi, dapat dibuat 2 porsi rendang (1 kg = 2 x 500 gram).

Keuntungan:

  • Keuntungan per porsi: Rp 50.000 – Rp 80.000 = Rp 32.000
  • Keuntungan total: 2 porsi x Rp 32.000/porsi = Rp 64.000

Angkanya bisa saja berbeda-beda tergantung jumlah produksi yang Anda lakukan, harga jual dan tentunya jumlah penjualan. Anda harus menyesuaikan harga jual agar keuntungan dapat maksimal.

Kesimpulan

Analisis SWOT bisnis rendang dapat Anda lakukan sebelum memulai bisnis ini. Rendang bukanlah makanan baru, sehingga tidak sulit untuk menjual produk ini.

Asalkan rasa dari rendang yang Anda jual enak, maka akan banyak orang yang membeli. Perhatikan juga harga jualnya agar pembeli rutin membeli produk Anda.