Analisis SWOT roti bakar ini penting untuk diketahui bagi siapa saja yang ingin membuka usaha ini.
Bukan tanpa alasan, analisis ini akan membantu Anda dalam menyusun rencana kedepannya.
Sehingga usaha ini bisa dijalankan dengan baik sesuai rencana di awal.
Yuk pelajari di bawah ini.
Analisis SWOT Roti Bakar
Seperti yang kita tahu, roti bakar menjadi salah satu jajanan yang paling banyak digemari. Jananan ini tidak hanya dijual pada malam hari, namun juga cocok pada siang hari.
Pelajari analisis SWOT roti bakar di bawah ini.
1. Kekuatan
- Bahan-bahan untuk membuat roti bakar mudah ditemukan di pasaran, seperti roti, margarin, topping, dan lain sebagainya. Hal ini memudahkan Anda dalam proses pengadaan bahan baku dan meminimalkan kendala operasional.
- Roti bakar termasuk camilan yang relatif murah karena bahan bakunya tidak mahal. Hal ini memungkinkan Anda untuk menawarkan harga yang kompetitif kepada pelanggan.
- Proses pembuatan roti bakar tergolong mudah dan cepat. Hal ini membuat Anda dapat menyajikan pesanan pelanggan dengan cepat dan efisien, terutama saat jam ramai.
- Roti bakar disukai oleh banyak orang dari berbagai kalangan usia, sehingga potensi pasarnya sangat luas.
2. Kelemahan
- Lokasi yang tidak strategis dapat menghambat usaha Anda untuk mendapatkan pelanggan. Pastikan Anda memilih lokasi yang mudah diakses dan ramai dilalui orang.
- Kesalahan dalam proses penyajian, seperti roti yang gosong atau topping yang tidak merata, dapat membuat pelanggan kecewa dan tidak kembali lagi.
- Saat cuaca hujan, orang cenderung malas keluar rumah dan mencari camilan. Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan roti bakar.
- Kenaikan harga bahan baku, seperti tepung terigu dan telur, dapat menggerus keuntungan Anda.
3. Peluang
- Anda dapat menawarkan berbagai variasi rasa roti bakar untuk menarik minat pelanggan, seperti rasa klasik, coklat keju, pisang coklat, dan masih banyak lagi.
- Dapat menjadi pilihan camilan malam yang mengenyangkan. Anda dapat membuka usaha roti bakar di malam hari untuk menjangkau pelanggan yang mencari camilan saat malam hari.
- Roti bakar dapat dinikmati kapan saja, baik sebagai sarapan, camilan siang, ataupun camilan malam. Hal ini membuat roti bakar memiliki potensi pasar yang luas.
4. Ancaman
- Meskipun tergolong usaha kecil, namun modal awal untuk membuka usaha roti bakar bisa dibilang lumayan besar, terutama untuk membeli peralatan dan perlengkapan usaha.
- Usaha roti bakar tergolong mudah untuk dijalankan, sehingga potensi munculnya pesaing baru cukup besar.
- Cuaca buruk yang terus menerus dapat membuat orang malas keluar rumah dan mencari camilan, sehingga berakibat pada penurunan permintaan roti bakar.
- Pelayanan yang buruk dapat membuat pelanggan kecewa dan tidak kembali lagi. Pastikan Anda memberikan pelayanan yang baik dan ramah kepada pelanggan.
Analisa Modal dan Keuntungan Usaha Roti Bakar
Usaha roti bakar bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin membuka usaha yang mudah dijalankan.
Berikut ini perhitungan modal dan keuntungannya.
Modal Awal:
Berikut adalah rincian modal awal yang dibutuhkan untuk membuka usaha roti bakar:
- Peralatan dan Perlengkapan:
- Gerobak: Rp 500.000
- Kompor Gas: Rp 150.000
- Wajan: Rp 50.000
- Spatula: Rp 20.000
- Nampan: Rp 10.000
- Peralatan lainnya (piring, gelas, sendok, dll.): Rp 100.000
- Total: Rp 830.000
- Bahan Baku:
- Roti tawar: Rp 200.000
- Margarin: Rp 50.000
- Topping (meses, keju, coklat, dll.): Rp 150.000
- Telur: Rp 50.000
- Susu: Rp 30.000
- Total: Rp 480.000
- Biaya Lain-lain:
- Sewa tempat (jika menyewa): Rp 500.000
- Izin usaha: Rp 50.000
- Promosi: Rp 100.000
- Total: Rp 650.000
Total Modal Awal: Rp 830.000 + Rp 480.000 + Rp 650.000 = Rp 1.960.000
Perhitungan Keuntungan:
Berikut adalah rincian perhitungan keuntungan usaha roti bakar:
- Satu porsi roti bakar:
- Roti tawar: Rp 2.000
- Margarin: Rp 1.000
- Topping: Rp 2.000
- Telur: Rp 1.000
- Susu: Rp 500
- Total biaya per porsi: Rp 6.500
- Harga jual per porsi: Rp 10.000
- Keuntungan per porsi: Rp 10.000 – Rp 6.500 = Rp 3.500
Asumsi:
- Penjualan per hari: 20 porsi
- Laba per hari: 20 porsi x Rp 3.500 = Rp 70.000
- Laba per bulan (asumsi 30 hari): Rp 70.000 x 30 = Rp 2.100.000
Perkiraan Keuntungan Bersih:
- Laba per bulan: Rp 2.100.000
- Biaya operasional per bulan (gas, listrik, dll.): Rp 500.000
- Keuntungan bersih per bulan: Rp 2.100.000 – Rp 500.000 = Rp 1.600.000
Kesimpulan
Jika Anda ingin membuka usaha roti bakar, penting untuk memperhatikan analisis SWOT roti bakar terlebih dahulu.
Dengan begitu, Anda bisa menyesuaikan strategi yang akan digunakan dalam mengembangkan usaha ini.