Dalam mendirikan sebuah bisnis ayam geprek, biasanya akan dilakukan analisis SWOT usaha ayam geprek terlebih dahulu.
Analisis SWOT ini digunakan untuk menilai kondisi dari sebuah bisnis. Hasil dari analisis ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti menyusun strategi atau lainnya.
Jika Anda tertarik dengan bisnis ayam geprek, sebaiknya pahami analisisnya terlebih dahulu.
Analisis SWOT Usaha Ayam Geprek
Bisnis ayam geprek termasuk mudah untuk dijalankan. Dengan modal yang tidak terlalu besar, bisnis ini dapat berjalan dengan baik.
Sebelum itu, perhatikan analisis SWOT bisnis ayam geprek di bawah ini terlebih dahulu.
1. Kekuatan
- Ayam geprek menawarkan rasa pedas yang digemari banyak orang, terutama di Indonesia. Hal ini menjadi daya tarik utama bagi pelanggan.
- Kuliner ini umumnya dijual dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan menu ayam lainnya. Dengan begitu, pelanggan dari berbagai kalangan bisa menikmatinya.
- Proses penyajiannya terbilang cepat, cocok untuk dijadikan pilihan makanan bagi siapapun yang sibuk atau terburu-buru.
- Banyak pengusaha ayam geprek yang menawarkan berbagai varian rasa, seperti level pedas, saus, dan topping, untuk menarik minat pelanggan.
- Bisnis ayam geprek tergolong mudah dan memiliki potensi keuntungan yang besar, apalagi jika bisa mendapatkan harga bahan baku yang murah.
2. KelemahanÂ
- Bisnis ayam geprek saat ini sudah termasuk ramai dengan banyaknya pelaku usaha yang bermunculan.
- Ayam geprek memiliki ciri khas rasa pedasnya, sehingga kualitas rasa akan sangat ditentukan oleh kualitas dari cabai yang digunakan.
- Kualitas ayam juga akan berpengaruh terhadap rasa ayam geprek. Perlu adanya kontrol kualitas yang baik untuk memastikan rasa yang didapatkan konsisten.
- Membutuhkan karyawan yang mahir untuk mengolah ayam dan menyajikannya dengan baik.
3. PeluangÂ
- Permintaan terhadap ayam geprek masih tinggi, khususnya di daerah-daerah yang ramai seperti dekat kampus, perkantoran ataupun perumahan. Hal ini akan memudahkan bisnis Anda mendapatkan penjualan nantinya.
- Bisnis ayam geprek termasuk mudah untuk didirikan, cocok jika Anda ingin membuka cabang di berbagai daerah.
- Cocok untuk dijadikan menu catering untuk berbagai acara seperti reuni, pengajian, atau acara lain. Sistem ini dapat meningkatkan omset bisnis ayam geprek Anda.
- Makanan ayam geprek termasuk simpel, sehingga lebih mudah untuk dikombinasikan dengan berbagai topping yang akan menarik minat pembeli untuk memesan.
- Dapat memanfaatkan media online untuk promosi, atau layanan pesan antar untuk menjangkau pembeli yang jauh dari lokasi warung.
4. Ancaman
- Ketika ada makanan baru yang muncul, ayam geprek bisa saja ditinggalkan. Meskipun dari segi harga,ayam geprek masih menjadi salah satu makanan yang murah dan mengeyangkan.
- Pebisnis ayam geprek sering mengeluhkan harga bahan baku yang naik mulai dari ayam potong hingga cabai yang menjadi bahan utamanya. Selain akan meningkatkan modal, keuntungan yang akan didapatkan juga semakin menipis.
- Persaingan seringkali membuat sebagian warung ayam geprek memutuskan untuk tutup. Inovasi yang dilakukan oleh warung baru yang tidak bisa ditiru seringkali menjadi penyebabnya.
- Ketika pemasok bahan baku tidak bisa memenuhi atau memutuskan untuk berhenti menyupplay, hal ini akan menghambat perkembangan bisnis Anda kedepannya.
- Perubahan kebiasaan konsumen dalam mengkonsumsi sebuah makanan juga bisa menjadi ancaman bagi bisnis Anda.
Analisis Modal dan Keuntungan Bisnis Ayam Geprek
Untuk mendirikan bisnis ayam geprek, tentu tetap membutuhkan yang namanya modal. Modal ini digunakan untuk membeli berbagai keperluan.
Simak perhitungan modal dan keuntungannya di bawah ini.
Modal Awal
Modal awal digunakan untuk membeli berbagai keperluan yang sifatnya hanya di awal saja.
Peralatan:
- Wajan goreng: Rp 200.000
- Kompor gas: Rp 250.000
- Tabung gas: Rp 150.000
- Peralatan masak lainnya (spatula, pisau, talenan, dll.): Rp 100.000
- Meja dan kursi: Rp 500.000
- Rak display: Rp 300.000
- Total: Rp 1.500.000
Bahan baku:
- Ayam: Rp 1.000.000
- Cabai: Rp 200.000
- Bawang merah dan bawang putih: Rp 100.000
- Minyak goreng: Rp 100.000
- Bahan baku lainnya (bumbu, tepung, dll.): Rp 100.000
- Total: Rp 1.500.000
Biaya lainnya:
- Sewa tempat: Rp 500.000
- Izin usaha: Rp 100.000
- Biaya promosi: Rp 100.000
- Total: Rp 700.000
Total modal awal:Â Rp 3.700.000
Perhitungan Keuntungan
Keuntungan bisnis ayam geprek dapat dihitung dengan cara berikut:
Penjualan per hari:
Rata-rata penjualan per hari: 50 porsi
Harga per porsi: Rp 20.000
Total penjualan per hari: 50 porsi x Rp 20.000/porsi = Rp 1.000.000
Biaya operasional per hari:
Biaya bahan baku: Rp 300.000
Biaya gaji karyawan: Rp 200.000
Biaya lainnya (listrik, air, dll.): Rp 100.000
Total biaya operasional per hari: Rp 600.000
Keuntungan per hari:
Keuntungan per hari: Rp 1.000.000 – Rp 600.000 = Rp 400.000
Keuntungan per bulan:
Keuntungan per bulan: Rp 400.000/hari x 30 hari = Rp 12.000.000
Kesimpulan
Dengan melakukan analisis SWOT usaha ayam geprek, Anda bisa mengetahui tantangan apa yang akan dihadapi kedepannya.
Selain itu juga bisa mengetahui apa peluang yang dapat diambil dari bisnis ini. Sehingga dapat menyusun rencana untuk mengembangkan bisnis agar berjalan dengan baik kedepannya.