Analisis SWOT Usaha Fotocopy

Pelajari analisis SWOT usaha fotocopy sebelum Anda memutuskan untuk menjalankan bisnis ini.

Sebuah bisnis memang harus direncanakan dengan baik agar bisa berjalan optimal kedepannya.

Apalagi bisnis ushaa fotocopy ini memiliki banyak pesaing. Hal itu menyebabkan persaingan menjadi lebih ketat.

Analisis SWOT Usaha Fotocopy

Usaha fotocopy memiliki peluang yang sangat bagus saat ini. Apalagi jika bisa menemukan lokasi yang strategis.

Berikut ini analisis SWOT usaha fotografi yang penting untuk diketahui.

1. Kekuatan

  • Usaha fotocopy memiliki peralatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, seperti mesin fotocopy, komputer, printer, dan alat jilid. Peralatan yang lengkap memastikan pekerjaan bisa cepat selesai.
  • Karyawan usaha fotocopy memiliki pengalaman dalam mengoperasikan mesin dan memberikan pelayanan kepada pelanggan.
  • Selalu berusaha untuk menghasilkan fotocopy yang berkualitas baik dan memuaskan pelanggan.
  • Terletak di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau agar lebih memudahkan pelanggan ketika ingin datang.
  • Karyawan usaha fotocopy selalu berusaha untuk memberikan pelayanan yang ramah dan sopan kepada pelanggan.

2. Kelemahan

  • Jam kerja usaha fotocopy harus menyesuaikan dengan waktu pelanggan, bahkan tak jarang harus buka hingga malam hari untuk melayani pelanggan tertentu.
  • Kerusakan mesin fotocopy dapat menghambat pekerjaan dan menyebabkan kerugian bagi usaha fotocopy dan mau tidak mau harus segera melakukan perbaikan.
  • Keuntungan yang diperoleh usaha fotocopy tergolong tipis, sehinga hal ini dapat menyulitkan usaha fotocopy untuk berkembang kedepannya.
  • Jumlah pelanggan usaha fotocopy masih terbatas, biasanya hanya melayani untuk mahasiswa, pelajar sekolah hingga masyarakat yang ingin mengurus dokumen saja. Tentu hal itu menyebabkan pendapatan yang dihasilkan kurang.

3. Peluang

  • Menyediakan produk tambahan yang berkaitan dengan fotocopy, seperti alat tulis, kertas, dan jasa print untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
  • Dapat memberikan paket pengerjaan cepat dengan harga yang menarik untuk pelanggan yang membutuhkan hasil fotocopy dengan cepat. Tentunya dengan biaya tambahan yang dibebakan ke pelanggan.
  • Sering mendapatkan pesanan besar dari sekolah, kantor, atau instansi lainnya.
  • Tidak membutuhkan banyak karyawan untuk beroperasi, sehingga hal ini dapat menghemat biaya operasional.

4. Ancaman

  • Biaya operasional usaha fotocopy di awal tergolong tinggi, seperti biaya pembelian mesin fotocopy, komputer, printer, dan alat jilid.
  • Ketika baru memulai usaha mungkin belum mengetahui karakter pelanggan dengan baik, sehingga hal ini dapat menyulitkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal.
  • Mendapatkan komplain dari pelanggan karena hasil fotocopy yang kurang memuaskan. Meskipun hal ini sangat wajar dalam bisnis ini.
  • Sulit untuk berkembang karena persaingan yang ketat dan keterbatasan modal.

Analisis Modal dan Keuntungan Usaha Fotocopy

Modal yang diperlukan untuk menjalankan usaha fotocopy tergolong besar. Apalagi jika Anda sebelumnya belum memiliki alat-alat khusus yang digunakan untuk operasional.

Ketahui analisa selengkapnya di bawah ini.

Modal Awal

Berikut adalah perkiraan modal awal yang dibutuhkan untuk membuka usaha fotocopy:

  • Peralatan:
    • Mesin fotocopy: Rp 5.000.000 – Rp 15.000.000
    • Komputer: Rp 3.000.000 – Rp 5.000.000
    • Printer: Rp 1.000.000 – Rp 3.000.000
    • Meja dan kursi: Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000
    • Rak: Rp 500.000 – Rp 1.000.000
    • Perlengkapan lainnya (alat tulis, stapler, gunting, dll): Rp 500.000 – Rp 1.000.000
  • Total: Rp 11.000.000 – Rp 23.500.000

Biaya Operasional:

Berikut adalah perkiraan biaya operasional bulanan untuk usaha fotocopy:

  • Sewa tempat: Rp 500.000 – Rp 1.000.000
  • Gaji karyawan (1 orang): Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000
  • Kertas fotocopy: Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000
  • Tinta printer: Rp 500.000 – Rp 1.000.000
  • Listrik: Rp 300.000 – Rp 500.000
  • Internet: Rp 100.000 – Rp 200.000
  • Perawatan mesin: Rp 100.000 – Rp 200.000
  • Perlengkapan lainnya: Rp 100.000 – Rp 200.000
  • Total: Rp 4.100.000 – Rp 7.200.000

Harga Jual:

Berikut adalah perkiraan harga jual untuk jasa fotocopy:

  • Fotocopy hitam putih: Rp 500 – Rp 1.000 per lembar
  • Fotocopy berwarna: Rp 1.000 – Rp 2.000 per lembar
  • Jilid: Rp 1.000 – Rp 2.000 per dokumen
  • Cetak: Rp 500 – Rp 1.000 per lembar

Keuntungan:

Dengan asumsi harga jual rata-rata dan jumlah pelanggan 50 orang per hari, berikut adalah perkiraan keuntungan bersih bulanan usaha fotocopy:

  • Pendapatan: Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000
  • Keuntungan kotor: Rp 900.000 – Rp 2.900.000
  • Keuntungan bersih: Rp 490.000 – Rp 2.400.000

Kesimpulan

Meski sering dianggap sepele, usaha fotocopy jika berhasil dijalankan dengan baik bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Khususnya jika bisa menemukan lokasi yang strategis seperti di dekat kampus maupun perkantoran.

Dengan mengetahui analisis SWOT usaha fotocopy akan memberikan Anda wawasan tambahan terkait usaha ini.