CARAMENJADI.COM – Bagi Anda yang bergelut di dunia kirim mengirim paket, pasti sudah sangat kenal dan lekat ya dengan menghitung ongkos kirim atau ongkir. Yap, selain memproduksi barang dan mengiklan, mengetahui jumlah ongkos kirim yang dibutuhkan agar barang sampai ke konsumen juga termasuk ke pekerjaan Anda sebagai pebisnis.
Jika Anda membuka toko pada e-commerce, tentu Anda tak perlu repot menghitung biaya ongkos kirim sebab biaya pengiriman sudah dihitung secara otomatis dan akan digabungkan menjadi sub total yang harus dibayar. Namun jika Anda berjualan melalui media sosial tentu penghitungan ongkir ini harus dilakukan secara baik dan benar apalagi kalau Anda memberatkan ongkos kirim kepada konsumen.
Di artikel kali ini, mari selidiki lebih lanjut tentang ongkos kirim ini, mulai dari faktor yang mempengaruhi hingga tips menentukan biaya kirim.
Faktor Penentu Jumlah Ongkos Kirim
1. Jarak Kirim Barang
Faktor pertama dalam menentukan ongkos kirim adalah jarak antara pengirim dan penerima. Perhitungan jarak kirim antar kora biasanya berkisar dari 6.000 sampai 9.000 rupiah, sedangkan untuk antar pulau biasanya mulai dari 20.000 rupiah. Untuk angka pasti biaya ongkir, baik e-commerce maupun ekspedisi umumnya sudah menghitungnya secara otomatis, sehingga Anda bisa langsung cek pada situs e-commerce, jasa ekpedisi, atau situs lain yang menyediakan fitur hitung ongkir.
Namun jika Anda menggunakan kurir pribadi, tentu harga yang berlaku akan berbeda. Sebagai permulaan, Anda bisa mengenakan tarif misalnya 5.000 rupiah untuk setiap 1 km. Sehingga nantinya jika Anda mendapat pesanan dengan jarak 5 km, maka ongkos kirim yang harus dibayar konsumen adalah 5.000 x 5= 25.000.
2. Berat Barang yang Diangkut
Penentu ongkir selanjutnya adalah berat keseluruhan dari barang yang akan diantar. Bila Anda menggunakan e-commerce, Anda akan diminta untuk memasukkan berat barang yang akan dikirim. Tujuannya agar pihak ekspedisi nantinya lebih mudah dalam menentukan biaya ongkir.
Pun jika Anda mengantar langsung ke kantor ekspedisi, biasanya paket Anda akan ditimbang terlebih dahulu. Pihak ekpedisi biasanya akan memberikan toleransi berat paket hingga kira-kira 300 gram, jadi jika paket Anda memiliki berat 1,3 kg nantinya biaya berat paket yang dihitung hanya 1 kg saja.
Jika Anda mengirim paket secara pribadi, tentu Anda harus mematok harga sendiri. Baiknya biaya ongkir dari berat barang berlaku apabila barang memiliki berat tertentu, misalnya 10.000 untuk 1 kg jadi apabila barang memiliki berat dibawahnya maka akan berlaku gratis ongkir. Perhitungan jumlah totalnya nanti adalah dengan menambahkan ongkir jarak dengan ongkir berat.
Contohnya, Anda memberlakukan ongkir jarak 5.000/km dan ongkir berat 10.000/kg. Jika Anda mengirim barang dengan berat 3 kg dengan jarak tempuh 4 km, maka:
5.000 x 4= 20.000 + 10.000 x 3= 30.000.
Ongkir total= 20.000 + 30.000= 50.000.
3. Metode Kirim
Next, metode kirim juga mempengaruhi jumlah ongkir yang harus dibayar. Seperti yang Anda tahu, paket bisa dikirim baik dengan mode transportasi darat, laut, udara, dan antarmoda. Biaya ongkir yang berlaku akan berbeda sebab setiap mode transportasi punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Selain mode transportasi, layanan kirim yang dipakai juga akan menentukan biaya ongkir. Beberapa ekspedisi membagi layanan kirim mereka misalnya seperti reguler/biasa, express/kilat, dan instant/sehari sampai. Tentu makin cepat waktu kirimnya, makin mahal pula biayanya.
Untuk Anda yang mengirim paket sendiri, konsep layanan kirim reguler dan instant ini bisa Anda terapkan guna mendapat keuntungan lebih.
Baca juga: Cara Kirim Paket COD Pakai JNT
4. Biaya Tambahan
Biaya tambahan biasanya akan berasal dari penanganan paket seperti pengemasan. Jika Anda menggunakan e-commerce, Anda bisa menyelipkan biaya tambahan untuk packing barang yang menggunakan bubble wrap atau kardus.
Bagi Anda yang menggunakan kurir internal, biaya tambahan ini bisa Anda tentukan berdasarkan jenis pengemasan dan ukuran barang. Misalnya bebas biaya tambahan jika barang berukuran kecil dan cukup menggunakan bubble wrap, dan baru berlaku apabila barang berukuran besar, elektronik, atau mudah pecah yang mengharuskan dikemas menggunakan dus atau box kayu.
Tips Menentukan Ongkos Kirim
1. Lakukan Perbandingan
Jika Anda mengirim paket secara mandiri alias menggunakan kurir internal, lakukanlah perbandingan terlebih dahulu mengenai ongkos kirim dengan pesaing. Baiknya, ongkir yang Anda patok tidak lebih mahal dari pesaing sebab pembeli cenderung lebih memilih toko yang ongkirnya lebih murah.
Apabila Anda menggunakan jasa ekspedisi, carilah jasa ekspedisi dengan ongkir yang lebih murah namun tetap berkualitas. Biasanya jasa ekspedisi sudah memberikan jaminan keamanan barang yang dikirim, jadi Anda tidak perlu takut barang yang diantar rusak di tengah jalan dan tinggal menemukan ekspedisi yang lebih murah.
2. Pin Lokasi Pembeli
Saat bisnis Anda sudah berkembang dan konsumen sudah mencapai jumlah yang banyak, akan lebih baik jika Anda mulai memetakan lokasi datangnya para pembeli ini guna memudahkan Anda menghitung ongkir. Anda bisa mulai dari pembeli yang datang dari dalam kota kemudian merambah ke pembeli dari luar kota, luar pulau, dan luar negeri jika ada.
Dengan mengetahui lokasi pembeli ini, Anda nantinya bisa memilih layanan dan metode kirim yang cocok, murah, dan berkualitas bagi mereka. Perhitungan total ongkos kirim nantinya juga akan lebih akurat.
3. Berlakukan Diskon
Memberikan diskon ongkir juga patut Anda coba karena lagi-lagi pembeli memang sangat menyukai potongan harga. Jika Anda memang orang yang dermawan, mungkin Anda bahkan bisa menggratiskan ongkir, pastinya konsumen yang tertarik akan lebih banyak. Diskon atau gratis ongkir ini bisa Anda berlakukan dalam kondisi tertentu misalnya pembelian dalam jumlah tertentu.
Itulah pembahasan mengenai cara menghitung biaya ongkos kirim. Intinya, pastikan Anda bisa mendapatkan harga termurah dengan pelayanan yang tetap memuaskan. Semoga membantu!