Modal usaha ayam broiler sistem kemitraan berbeda dengan mandiri, bisa lebih besar atau bahkan lebih sedikit.
Sitem kemitraan ini biasanya dipilih oleh pemula yang baru pertama kali ingin menjalankan usaha ayam broiler.
Bukan tanpa alasan, usaha ini selain membutuhkan modal yang besar, juga pengetahuan yang mumpuni terkait dengan operasionalnya.
Lantas, apakah Anda sudah paham terkait dengan usaha ayam broiler sistem kemitraan?
Yuk pelajari selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Usaha Ayam Broiler Sistem Kemitraan?
Usaha ayam broiler sistem kemitraan merupakan model bisnis yang menguntungkan bagi peternak mandiri dan perusahaan besar.
Dalam sistem ini, peternak mandiri bermitra dengan perusahaan untuk budidaya ayam broiler.
Perusahaan menyediakan berbagai dukungan, seperti DOC (Day Old Chick), pakan, obat-obatan, dan pendampingan teknis, sedangkan peternak mandiri bertanggung jawab atas pengelolaan kandang dan pemeliharaan ayam.
Sistem kemitraan menawarkan beberapa keuntungan bagi peternak mandiri.
Pertama, modal usaha lebih ringan karena perusahaan biasanya menyediakan sebagian besar kebutuhan budidaya.
Kemudian peternak mendapatkan jaminan pasar karena perusahaan biasanya membeli kembali hasil panen ayam dengan harga yang telah disepakati.
Selain itu juga akan memperoleh pendampingan teknis dari perusahaan untuk meningkatkan kualitas budidaya dan meminimalisir risiko kegagalan.
Keuntungan Menggunakan Sistem Kemitraan
Ada beberapa keuntungan ketika Anda menggunakan sistem kemitraan. Berikut ini diantaranya:
1. Modal Lebih Ringan
Modal menjadi salah satu hambatan utama bagi banyak peternak mandiri.
Namun dengan sistem kemitraan ini, modal yang diperlukan jauh lebih sedikit.
Perusahaan mitra biasanya menanggung sebagian besar kebutuhan budidaya, seperti DOC, pakan, obat-obatan, dan bahkan peralatan kandang.
Hal ini akan meringankan beban modal peternak, memungkinkan mereka untuk memulai usaha dengan modal yang lebih kecil dan terhindar dari risiko yang besar.
2. Keuntungan Lebih Pasti
Banyak peternak mandiri yang rugi karena perubahan harga ayam broiler yang tidak stabil.
Sistem kemitraan ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut.
Perusahaan biasanya sudah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti restoran, tempat pemotongan ayam dan lainnya.
Dengan cara ini akan membantu menstabilkan penjualan ketika nantinya sudah waktunya panen.
3. Adanya Pembagian Risiko
Dalam sistem kemitraan, terdapat skema pembagian risiko.
Perusahaan mitra turut menanggung sebagian risiko kegagalan panen atau kematian ayam, sehingga akan meringankan beban peternak.
Peternak pemula tidak perlu khawatir dengan hal ini karena perusahaan tentu sudah sangat berpengalaman mengatasi risiko-risiko yang bakal terjadi.
4. Waktu Lebih Efisien
Peternak mandiri khususnya yang pemula biasanya belum bisa mengatur waktu secara efektif.
Sistem kemitraan ini membantu mengoptimalkan waktu peternak dengan menyediakan berbagai layanan pendukung.
Perusahaan mitra biasanya menawarkan pendampingan teknis, edukasi, dan terkait dengan teknologi terbaru.
5. Disediakan Pendampingan
Bagi beberapa orang, memulai usaha ayam broiler bagaikan memasuki dunia baru.
Inilah pentingnya memiliki mentor yang bisa mendampingi peternak.
Perusahaan mitra menyediakan pendampingan teknis dan edukasi secara berkala, membantu peternak dalam memahami teknik budidaya yang baik dan benar, mulai dari pencegahan penyakit, pemberian pakan, hingga manajemen kandang yang optimal.
Berapa Modal Usaha Ayam Broiler Sistem Kemitraan?
Setelah mengetahui keuntungan dari sistem kemitraan usaha ayam broiler, Anda juga harus memahami modal yang diperlukan.
Berikut ini detailnya.
1. Kebutuhan Modal Awal:
- DOC (Day Old Chick): 10.000 ekor x Rp 5.000/ekor = Rp 50.000.000
- Kandang (termasuk peralatan): Rp 100.000.000
- Pakan (untuk 1 siklus panen): Rp 80.000.000
- Obat-obatan dan vitamin: Rp 10.000.000
- Biaya transportasi: Rp 5.000.000
- Biaya lain-lain: Rp 5.000.000
Total Modal Awal: Rp 250.000.000
2. Modal Operasional per Siklus Panen:
- Pakan: Rp 80.000.000
- Obat-obatan dan vitamin: Rp 10.000.000
- Biaya tenaga kerja (opsional): Rp 15.000.000
- Biaya lain-lain: Rp 5.000.000
Total Modal Operasional per Siklus Panen: Rp 110.000.000
3. Keuntungan:
- Harga jual ayam broiler per ekor: Rp 20.000
- Panen per siklus: 10.000 ekor
Total Pendapatan per Siklus Panen: 10.000 ekor x Rp 20.000/ekor = Rp 200.000.000
Keuntungan Bersih per Siklus Panen: Rp 200.000.000 – Rp 110.000.000 = Rp 90.000.000
Kesimpulan
Modal usaha ayam broiler sistem kemitraan ini tidak sebesar ketika menjalankan sendiri. Selain mendapatkan pendampingan, Anda juga bisa menambah relasi untuk penjualan ayam setelah panen nantinya.