6 Perbedaan Distributor dan Retailer dalam Bisnis

Dalam proses distribusi barang, distributor dan retailer memiliki peranan yang sangat penting untuk menjamin barang sampai ke konsumen.

Keduanya berbeda namun memiliki keterkaitan yang sangat erat sehingga tidak bisa dipisahkan peranannya.

Seperti yang kita tahu, untuk mengenalkan produk ke konsumen memang bukan hal yang murah. Keduanya memiliki peran masing-masing yang sangat vital.

Mari kita bahas mengenai distributor dan retailer secara lengkap.

Apa Itu Distributor?

Distributor memiliki peran penting dalam distribusi barang yang berperan menjembatani produsen dan konsumen. Mereka membeli produk dalam jumlah besar dari produsen dan kemudian menjualnya kembali kepada pengecer atau konsumen langsung.

Distributor memiliki peran krusial dalam memastikan produk tersedia dan dapat dibeli oleh para konsumen.

Umumnya di satu daerah hanya akan ada satu distributor besar saja yang bertanggung jawab memasarkan produk di daerah tersebut.

Apa Itu Retailer?

Retailer atau pengecer adalah pihak  yang menjual produk secara langsung kepada konsumen akhir.

Mereka membeli produk dari distributor, dan kemudian menjualnya kembali kepada konsumen dengan harga eceran untuk mendapatkan keuntungan.

Berbeda dengan distributor, retailer tidak perlu membeli produk dengan jumlah besar ke produsen.

Hal ini yang membuat modal yang diperlukan tidak terlalu besar. Contoh retailer sendiri seperti warung kelontong yang ada di sekitar kita.

Perbedaan Distributor dan Retailer

Kita akan membahas perbedaan distributor dan retailer dari tiga hal. Dengan begitu akan lebih memudahkan Anda dalam memahami keduanya.

Distributor:

  • Tugas: Distributor bertugas sebagai perantara antara produsen dan retailer. Mereka membeli produk dalam jumlah besar dari produsen, dan kemudian menjualnya kembali ke retailer dalam jumlah yang lebih kecil.
  • Target Pasar: Distributor tidak menjual langsung kepada konsumen akhir. Sasaran utama mereka adalah retailer, yang kemudian akan menjual produk kepada konsumen akhir.
  • Fungsi: Distributor memiliki beberapa fungsi penting, seperti:
    • Penyimpanan: Menyimpan produk dalam gudang mereka, sehingga retailer tidak perlu menyimpan produk dalam jumlah besar.
    • Pengiriman: Melakukan pengiriman produk ke retailer, sehingga retailer tidak perlu mengambil produk langsung dari produsen.
    • Promosi: Ikut mempromosikan produk kepada retailer dan konsumen akhir.
    • Layanan purna jual: Distributor dapat menyediakan layanan purna jual kepada retailer, seperti pelatihan dan pemecahan masalah.

Retailer:

  • Tugas: Retailer menjual produk secara langsung kepada konsumen akhir. Mereka membeli produk dari distributor, meskipun ada yang mengambil langsung dari produsen, dan kemudian menjualnya kembali kepada konsumen dengan harga eceran.
  • Target Pasar: Target penjualan yang utama bagi retailer adalah konsumen akhir. Mereka berusaha untuk menarik konsumen dengan berbagai cara, seperti menawarkan harga yang kompetitif, menyediakan layanan pelanggan yang baik, dan menciptakan suasana berbelanja yang nyaman.
  • Fungsi: Fungsi utama retailer adalah menjual produk kepada konsumen akhir. Selain itu, retailer juga dapat:
    • Menyediakan layanan pelanggan: Menyediakan layanan pelanggan, seperti membantu konsumen memilih produk, menjawab pertanyaan, dan memproses pengembalian.
    • Mempromosikan produk: Melakukan produk kepada konsumen melalui berbagai cara, seperti iklan, diskon, dan demonstrasi produk.
    • Mengumpulkan data: Retailer dapat mengumpulkan data tentang kebiasaan berbelanja konsumen, yang dapat digunakan untuk meningkatkan bisnis mereka.

Kesimpulan

Distributor dan retailer memiliki peran yang sangat penting dalam proses distribusi barang. Meski keduanya berbeda, namun perannya tidak bisa dipisahkan.

Baik distributor maupun retailer memiliki target pasar yang berbeda-beda. Sehingga tidak akan ada persaingan dalam hal menggaet konsumen untuk meningkatkan penjualan.