Caramenjadi.com – Ada beberapa resiko dalam usaha, tidak menutup kemungkinan yaitu usaha makanan angkringan. Di tengah era globalisasi dimana banyak menjamur restoran dengan konsep modern dan bercita rasa mancanegara, tempat makan dengan menu lokal nan tradisional seperti warung angkringan ternyata masih tetap eksis dan mempunyai penggemarnya sendiri.
Angkringan yang merupakan warung berupa gerobak dorong yang menjual berbagai makanan dan minuman di pinggir jalan ini bahkan kerap dijadikan sebagai destinasi mengisi perut oleh anak-anak muda yang kemungkinan sudah bosan dengan makanan bertipe junk food.
Para pelaku usaha angkringan yang terkesan sederhana ini bisa meraup untung hingga belasan juta hanya dari berjualan di pinggir jalan loh! Tentunya dengan untung yang menggiurkan tersebut, usaha angkringan juga mengandung sejumlah resiko yang harus diwaspadai. Berikut adalah daftar resiko dari usaha angkringan.
Mengenal Makanan Angkringan

Angkringan merupakan bentuk konsep penjualan makanan dan minuman yang biasanya berupa gerobak dengan tenda sederhana dan waktu berjalan pada sore hingga malam hari, bahkan hingga pagi hari.
Konsep angkringan memiliki beberapa nama yang berbeda di setiap daerah. Dalam bentuk jamak Jogja disebut angkringan, kusingan dikenal di Kota Semarang, dan di wilayah soloraya dikenal sebagai Warung Hek.
Meskipun namanya berbeda, secara umum konsep angkringan memiliki kesamaan. Kesamaan konsep ini dengan tempat dan hidangan atau menu yang disajikan. Warung Angkringan biasanya berupa gerobak yang dimodifikasi dengan tenda.
Gerobak digunakan sebagai tempat display atau menampilkan berbagai macam makanan,, sehingga konsumen dapat mengambilnya secara langsung, sehingga gerobak juga digunakan sebagai meja bagi konsumen untuk menikmati makanan atau minuman.
Resiko Usaha Makanan Angkringan

Bagi Anda yang ingin menjalankan usaha ini, maka anda juga harus mengetahui resiko usaha makanan angkringan. Apa saja resikonya? Simak berikut ini.
Banyak Saingan
Usaha angkringan di Indonesia memang terbilang banyak apalagi yang terletak di kota-kota besar. Terkadang di satu ruas jalan, kita bisa menemukan 3 hingga 5 gerobak angkringan yang menjual menu makanan dan minuman yang rata-rata sama.
Saingan dengan usaha yang sama ini tentu membuat penghasilan dari para pengusaha angkringan ini tidak stabil sebab konsumen merasa makan di angkringan mana pun rasanya akan sama saja. Oleh karena itu, untuk mengurangi resiko ini para pelaku usaha angkringan diharapkan mampu melakukan inovasi pada usaha mereka agar terlihat menarik sehingga mudah mendatangkan konsumen.
Cuaca
Resiko cuaca yang tidak mendukung juga mampu menghambat usaha angkringan. Contohnya jika musim hujan, tentu orang akan malas pergi keluar untuk membeli makan dan minum sebab kondisi tempat angkringan yang terletak di pinggir jalan biasanya becek dan kotor. Di cuaca yang sangat panas pun beberapa orang juga menilai angkringan kurang nyaman sebab tidak adanya pendingin.
Pengusaha angkringan yang ingin tetap untung tentu harus menyediakan penanggulangan untuk cuaca yang tidak diprediksi ini agar konsumen tetap nyaman, misalnya dengan memilih lokasi jualan yang teduh dan kokoh serta jauh dari jalan yang berlubang untuk menghindari cipratan air dari kendaraan yang berlalu lalang.
Pengemis, Preman, dan Parkir Liar
Dikarenakan lokasi operasionalnya yang terletak di pinggir jalan, usaha angkringan tidak lepas dari yang namanya orang meminta-minta dan bahkan pemalakan dari preman sekitar yang meminta jatah wilayah.
Kedatangan mereka membuat pengusaha angkringan serba salah, sebab tidak enak atau tidak bisa diusir kecuali diberi uang yang dimana berarti mengurangi penghasilan. Para pelanggan yang sedang santap ria di warung angkringan pun juga tentu tidak nyaman apabila harus makan sambil melihat orang meminta-minta.
Selain itu, biasanya tukang parkir liar juga akan muncul secara tiba-tiba di dekat usaha angkringan tersebut untuk mencari keuntungan pribadi. Pencegahan resiko ini bisa dilakukan dengan berhati-hati dalam memilih tempat usaha, atau bisa juga menyiapkan jatah bagi para pengemis dan preman jika anda memang bersedia.
Izin Usaha
Izin mendirikan usaha juga menjadi resiko dari usaha angkringan ini. Jika sang pengusaha angkringan tidak memiliki izin usaha yang kongkrit, maka siap-siaplah untuk digusur oleh para petugas ketertiban. Menghindari area yang rawan penggusuran atau mendirikan usaha di tempat-tempat yang resmi menjadi cara yang terbaik untuk menghindari resiko ini dibandingkan dengan mencari solusi dadakan.
Baca juga Tips Usaha Beserta Ide Usaha di Kampung
Dagangan Rentan Rusak
Lagi-lagi sebab letaknya yang ada di pinggir jalan, barang dagangan usaha angkringan memang rentan rusak. Rusaknya barang dagangan bisa disebabkan karena adanya orang-orang usil yang berkunjung ke warung.
Dagangan yang rusak pastinya kurang disukai oleh konsumen dan beresiko tidak laku. Karena itu pelaku usaha angkringan juga patut selalu berhati-hati terhadap konsumen yang datang karena selain beresiko merusak dagangan, terkadang ada juga konsumen yang tidak membayar makanan sesuai dengan jumlah yang mereka makan.
Tips Menjalankan Usaha Angkringan

1. Pilih lokasi penjualan yang strategis
Memilih lokasi yang tepat akan mempengaruhi apakah anda berhasil membuka usaha makanan angkringan atau tidak. Pilih lokasi yang dekat dengan pangsa pasar saat ini. Misalnya, buka Kios angkringan di dekat stasiun, dekat pasar, di sekitar pemukiman padat penduduk, di sekitar rumah kos dan mahasiswa, di dekat pusat perkantoran, di sekitar kampus universitas dan tempat wisata.
Baca juga Ide Usaha Beserta Cara Menjalankan Usaha Camilan Kering
Pembukaan angkringan di pedesaan juga sangat menjanjikan. Apalagi jika lokasi desa Anda adalah rute antarkota. Warung Anda pasti akan menjadi tempat pemberhentian bagi pengendara yang melewati desa Anda. Membuka angkringan di luar Jawa juga tak kalah menjanjikan.
Saya pernah melihat Warung angkringan di Pontianak, Kalimantan Barat. Dari sore hingga malam, Toko angkringan ini tidak pernah tanpa pembeli. Terkadang pembeli harus mengantri jika mereka tidak bisa mendapatkan tempat duduk. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan di luar Pulau Jawa, kios angkringan sangat diminati.
Pasalnya, masih banyak orang Kering di luar sana. Selain itu, penduduk setempat juga menyukai angkringan karena menunya yang unik dan murah.
2. Mendefinisikan konsep angkringan
Sebelum membuka usaha makanan angkringan, ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu mendefinisikan konsep warung angkringan Anda. Jika Anda ingin membuka model angkringan sederhana atau model angkringan yang terlihat lebih modern. Konsep angkringan sederhana biasanya hanya berupa gerobak kayu dengan penutup yang dapat menampung sekitar 8 pembeli.
Baca juga Tips Bisnis dan Cara Mengurus Izin RT RW Net
Meski masih menguntungkan, konsep ini tidak akan mampu menarik banyak pelanggan. Namun jika Anda ingin menyasar generasi milenial muda masa kini, alangkah lebih baik jika konsep angkringan Anda memiliki suasana ala anak muda masa kini sehingga bisa menjadi tempat nongkrong anak-anak muda yang seru.
Misalnya, konsep angkringan cafe dengan fasilitas lengkap seperti Wi-Fi dan TV besar. Diperlukan modal yang besar, tetapi semuanya akan terbayar dengan kedatangan banyak pengunjung berikutnya.
Namun, jika Anda memiliki modal terbatas, Anda dapat menjalankan kios angkringan sederhana terlebih dahulu. Yang paling penting adalah Anda mendesain keranjang belanja Anda dengan cara yang paling menarik sehingga orang-orang senang ketika datang ke angkringan Warung.
Itulah dia resiko dari usaha angkringan yang harus diperhatikan. Kepandaian dalam mengatasi resiko usaha merupakan hal yang harus dimiliki guna menjaga keberlangsungan usaha.