Resiko Usaha Gas Elpiji rumahan
Resiko Usaha Gas Elpiji rumahan

Caramenjadi.com – Dengan semakin berkurangnya penggunaan kompor sumbu, gas elpiji menjadi salah satu komoditi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan jumlah permintaan akan gas elpiji yang kian meningkat, tentu mendorong sebagian orang untuk menjadi agen gas elpiji.

Meski terdengar menjanjikan, namun usaha gas elpiji masih memiliki berbagai resiko, loh. Simak artikel ini untuk mengetahui apa saja resiko usaha gas elpiji rumahan.

Resiko Usaha Gas Elpiji

Resiko Usaha Gas Elpiji rumahan
Resiko Usaha Gas Elpiji rumahan

1. Modal Usaha Yang Tidak Sedikit Untuk Menjalankan Bisnis Gas Elpiji 3 Kg

Resiko usaha gas elpiji 3 kg yang pertama yaitu modal usaha yang tentunya tidak sedikit. Kewajiban dalam mengeluarkan modal dalam jumlah yang besar menjadi resiko usaha gas elpiji yang pertama.

Tentunya modal yang besar ini dibutuhkan oleh para agen maupun pengecer untuk menyiapkan stok gas yang akan dijual nanti kepada masyarakat.

Baca juga Cara Memulai Serta Resiko Usaha Cuci Motor

Cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi resiko modal yang membengkak adalah dengan melakukan pembelian secara bertahap. Membeli secara bertahap akan mencegah pengusaha dalam membeli stok gas elpiji dalam jumlah yang besar sehingga budget yang dibutuhkan pun tidak akan membengkak.

2. Distribusi Kurang Lancar

Resiko yang akan dihadapi dalam usaha gas elpiji selanjutnya adalah distribusinya yang kurang lancar. Resiko distribusi ini bisa disebabkan oleh sejumlah faktor seperti cuaca yang buruk dan minimnya ketersediaan gas itu sendiri.

Kondisi ini apabila terus dibiarkan dan tidak diatasi bisa membuat proses penjualan terhambat dan pengusaha bisa kehilangan pembeli mereka. Pengusaha bisa mengurangi resiko distribusi ini dengan cara melakukan pemesanan gas jauh-jauh hari guna mengamankan stok meskipun jumlah tabung gas yang kosong masih sedikit.

3. Kelangkaan Gas Elpiji

Masih berkaitan dengan masalah distribusi, salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah langkanya keberadaan gas elpiji terutama untuk tabung gas berukuran kecil.

Kelangkaan gas elpiji ini biasanya disebabkan oleh tingginya penggunaan gas apalagi di waktu-waktu tertentu seperti libur lebaran, natal, dan akhir tahun misalnya.

Stok elpiji yang menipis dan tidak diimbangi dengan percepatan proses distribusi juga ikut memperburuk keadaan. Masyarakat pun rata-rata ogah memakai tabung gas yang berukuran lebih besar sebab harganya yang lumayan tinggi.

4. Bongkar Muatan Yang Mengganggu

Resiko selanjutnya dari usaha gas elpiji adalah proses bongkar muatannya yang mengganggu sekitar. Bongkar muatan gas elpiji tak jarang membutuhkan waktu yang cukup lama dan menimbulkan suara bising yang bisa mengganggu masyarakat sekitar. Kebisingan yang mengganggu ini bisa membuat usaha tersebut ditegur oleh warga sekitar.

Baca juga Resiko usaha beras

Selain polusi suara, bongkar muatan gas elpiji juga bisa mengganggu pengguna jalan baik yang berjalan kaki maupun berkendaraan sebab badan mobil pengangkut yang cukup besar terkadang memenuhi badan jalan.

5. Ancaman Keselamatan

Berjualan usaha gas elpiji rumahan juga mengandung beberapa resiko yang bisa mengancam keselamatan baik sang penjual maupun sang pembeli. Salah satu resiko yang muncul adalah perihal tabung gas yang bisa saja mengalami kebocoran.

Kondisi tabung gas yang tidak baik ini selain kurang diminati pembeli juga bisa menimbulkan kecelakaan yang tidak diinginkan seperti tabung gas yang meledak dan berujung dengan munculnya kebakaran hebat.

Alangkah lebih baik apabila penjual mengawasi secara langsung proses disribusi tabung gas agar bisa mengecek kondisi tabung dan segera mengambil tindakan apabila menemukan tabung yang memiliki kondisi kurang baik.

Selain itu, penjual juga harus memperhatikan cara penyimpanan tabung gas seperti menjauhkannya dari sinar matahari langsung, benda tajam, dan api. Sosialisasi tata cara penggunaan gas elpiji seperti memasang dan melepas tabung dengan benar juga merupakan hal yang diperlukan demi menghindari kecelakaan dan hal yang tidak diinginkan lainnya.

Tips menjalankan Usaha Gas Elpiji rumahan yang harus diketahui

Tips menjalankan Usaha Gas Elpiji rumahan yang harus diketahui
Tips menjalankan Usaha Gas Elpiji rumahan yang harus diketahui

Berikut beberapa cara menjalankan bisnis gas LPG rumahan yang bisa anda lakukan, yaitu:

1. Persiapan lokasi dan modal komersial

Untuk menjual usaha gas elpiji modal dengan berat 3 kg, sangat penting untuk menyiapkan tempat jualan. Karena tempat ini akan menjadi tempat Anda untuk meletakkan tabung LPG 3 kg yang akan dijual. Anda dapat menggunakan rumah Anda untuk tempat menjual gas ini. Namun, siapkan tempat yang cukup besar sehingga bisa menampung ratusan tabung gas.

Baca juga Usaha Bawang Merah

Setelah menyiapkan tempat usaha, Anda juga perlu menyiapkan modal untuk pengoperasian bisnis ini. Untuk memulainya, katakanlah Anda akan membeli 200 tabung gas elpiji dan menjualnya kembali. Jadi 200 x 125.000 = 25.000.000 rupiah. Oleh karena itu, Anda setidaknya harus menyiapkan modal Rs 25 juta untuk pembelian 200 tabung LPG 3 kg.

2. Persiapan mobil

Selain menyiapkan tempat dan modal, Anda juga perlu memperhitungkan bagaimana penerimaan dan bahkan pengiriman barang nantinya. Caranya bisa dengan menyewa atau membeli kendaraan angkut sendiri sebagai kendaraan untuk menjalankan usaha LPG 3 kg.

Apalagi jika bisnis dioperasikan dalam skala besar, atau jika kita memilih sebagai pemasok/agen atau sub-agen, yang berarti Kita dapat mengirim LPG ke konsumen menggunakan kendaraan yang disiapkan.

Anda bisa menggunakan kendaaraan motor mossa atau kendaraan yang memiliki roda 3 lainnya yang bisa menjadi alat operasional untuk penjualan tabung gas. Harga kendaraan ini biasanya sekitar 8 juta. Jadi, jika Anda menambahkan, total modal Anda harus mempersiapkan segala sesuatu mulai dari tabung gas ke kendaraan adalah sekitar 33.000.000 rupiah.

3. Mencari pemasok

Dalam bisnis LPG 3 kg domestik ini, tentu saja, kita tidak akan sendirian. Dalam implementasi selanjutnya, anda akan membutuhkan pemasok atau supplier barang yang akan kami jual kembali kepada konsumen. Pilih pemasok yang andal dan jalin kerja sama yang baik dengan mereka.

Sumber daya di sini berarti Anda perlu mencari produk dari pangkalan atau dari dealer resmi untuk mendapatkan pasokan LPG 3 kg nanti. Di mana plot akan pergi seperti ini:

  • Konsumen membeli dari pengecer
  • Pengecer mendapatkan stok LPG dari pangkalan
  • Pangkalan memperoleh LPG Dari dealer Resmi
  • Agen resmi menerima dari distributor Pusat

4. Optimalkan Promosi Di Berbagai Platform

Jika persiapan sudah dilakukan, maka usaha Anda tetap tidak berhasil jika belum dimulai. Maka anda bisa menjalankan bisnis ini jika semua persiapan sudah dilakukan. Oleh karena itu, Anda juga perlu berpromosi kepada masyarakat sekitar agar mereka tahu bahwa Anda menjual tabung LPG. Anda dapat membuat brosur, spanduk atau billboard untuk mempromosikan bisnis tabung LPG Anda.

Selain itu, dalam praktiknya, Anda juga harus memberikan layanan terbaik kepada konsumen gas. Layanan ini bisa ramah, komunikatif dan dapat diandalkan. Baik dalam hal waktu stok LPG atau penyediaan layanan pengiriman LPG ke rumah pembeli. Dengan cara ini, kepuasan pelanggan gas elpiji dapat dipertahankan dengan baik dan menjadi pelanggan tetap.

Itulah dia beberapa resiko usaha gas elpiji yang akan kamu hadapi kedepannya. Semoga informasi diatas bisa membantu anda yang berkeinginan membuka usaha ini.