Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner
Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner

CARAMENJADI.COM – Tertarik untuk menjalankan usaha sistem bagi hasil usaha kuliner? Berikut ini penjalasan singkatnya dan juga diberikan contoh seputar tips membuat kesepakatannya.

Apa kamu saat ini baru saja berencana untuk mengawali usaha minuman atau makanan dan mencari investor? Oleh karenanya, kenali dahulu bagaimanakah cara hitung untuk hasil usaha kuliner.

Ini penting karena tanpa sistem bagi hasil usaha kuliner tempat yang pasti dan memberikan keuntungan, pemodal atau investor tidak siap memberi modalnya.

Dengan kamu mempelajarinya caranya pada artikel ini, kamu bisa memahami proses kerja sama dengan pemodal nantinya akan terhindar dari permasalahan yang bersangkutan dengan keuangan.

Apakah itu Sistem Bagi Hasil ?

Sistem bagi hasil ialah sebuah kesepakatan di antara dua pihak ataupun lebih, yakni pengurus usaha dana investor yang maksudnya untuk membagikan keuntungan atau untung.

Kerja-sama ini dilaksanakan dengan memakai kontrak untuk hasil yang disepakati kedua pihak. Didalamnya, diterangkan kayak apa prosedur pembagian hasil dan banyaknya.

Rasio dalam perhitungan ini dipakai untuk tentukan berapa besar jatah pendapatan keuntungan kepada kedua belah pihak.

Biasanya dalam kesepakatan ini, selain kita mengulas tentang keuntungan, namun biasanya juga membahas perihal kontrak untuk hasil, dan juga  mengulas permasalahan rugi.

Berarti, jika sewaktu-waktu bisnis tersebut mengalami rugi maka harus dibagi atau dalam artian di tanggung bersama oleh seluruh pihak pada jumlah pembagian sesuai sama persetujuan.

Dengan begitu, sistem bagi hasil ialah kontrak pembagian untung rugi yang telah disetujui bersama-sama.

Contoh Model Sistem Untuk Hasil Usaha Kuliner

Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner
Sistem Bagi Hasil Usaha Kuliner

Sesudah kita semaua sudah mengenali penjelasan sistem bagi hasil usaha, kamu mungkin juga ingin mengetahui seberapa banyak model atau sistemnya.

Berikut ialah beberapa macam sistem bagi hasil usaha kuliner investor tempat yang dapat diaplikasikan sesuai sama keperluan dan persetujuan dengan partner usaha:

1. Revenue Share

Sistem bagi hasil usaha kuliner yang pertama ialah revenue share, ialah model yang biasanya diaplikasikan pada mekanisme perbankan.

Penghitungan revenue share ialah berdasar pada keseluruhan penghasilan pengurusan yang masih belum dikurangkan dengan beban operasional dan komisi.

Baca juga Cara Memulai Usaha Sabun Cuci

Kamu kemungkinan memakai mekanisme ini pada instansi perbankan syariah yang didasari pada akad antara kedua pihak.

2. Gross Keuntungan Share

Metode ini sering kali digunakan untuk usaha sistem bagi hasil usaha restoran. Setelah itu ada gross keuntungan share, yakni pembagian hasil keuntungan yang didasari pada penghasilan kotor.

Tujuannya yaitu keseluruhan penghasilan yang cuma dikurangkan dengan HPP atau harga dasar pemasaran saja.

Penghitungan gross keuntungan share tidak dikurangkan dengan ongkos marketing, administrasi, pajak, dan yang lain.

3. Profit Share

Model sistem bagi hasil usaha kuliner yang terakhir ada profit share, ialah sistem bagi hasil yang keuntungannya dihitung berdasar jumlah keuntungan yang telah dikurangkan dengan ongkos operasional.

Dengan begitu, hasil yang dibagi ialah keuntungan atau keuntungan bersih perusahaan.

Langkah Hitung Untuk Hasil Usaha Kuliner

Adapun untuk cara menghitung untuk hasil usaha kuliner ialah seperti berikut.

1. Cuma Pemodal

Langkah yang pertama dalam menghitung untuk hasil usaha kuliner yang pertama ialah jika salah satu pihak yang memberi modal cuma berperanan sebagai investor saja, bukan pengurus.

Pemberi modal pada sistem bagi hasil ini mempunyai peranan sebagai investor yang memiliki beberapa saham restaurant atau merek makanan.

Sistem bagi hasil ini membuat pihak pemilik modal tak perlu mengurus perusahaan langsung.

Pekerjaan ini tentunya dipunyai oleh pihak yang mengurus usaha tersebut. Hasil keuntungan akan dibagi atas dasar prosentase pemilikan saham usaha kuliner.

Umumnya jumlah pembagian saham ini ditetapkan pada awal saat membangun usaha kuliner. Pemilik modal dengan prosentase saham paling besar dapat memperoleh hasil yang terbanyak.

Untuk pihak pengurus usaha, keuntungan mereka ialah upah bulanan dari kerjanya dan dividen sebesar prosentase yang dipunyai.

2. Pemodal Sekalian Pengurus

Langkah hitung untuk hasil usaha kuliner setelah itu seumpamanya pemodal ikut juga jadi relasi kerja yang mengurus restaurant atau usaha kuliner yang lain.

Bila kamu memakai model kerja-sama ini, maka pihak investor akan terima pendapatan berbentuk upah atas kontributor kerjanya disamping dividen.

Investor akan memperoleh dividen atas beberapa saham mereka dan upah yang diberi karena turut mengurus operasional restaurant.

Investor akan terima upah satu bulan sekali seperti pegawai lain. Untuk dividen, dia cuma akan menerimanya tiap 1x dalam satu tahun.

Contoh langkah hitung untuk hasil usaha kuliner pada pemodal sekalian pengurus ialah seperti berikut:

Budi mempunyai saham sejumlah 20% pada usaha oleh-olehan ciri khas Depok. Dia berperanan sebagai COO (Chief Operating Officer) dan memperoleh upah sejumlah Rp15.000.000 /bulan.

Di akhir tahun, perusahaan membagi dividen ke pemegang saham sejumlah Rp1.000.000.000. Berarti, Budi akan terima dividen sejumlah Rp200.000.000.

3. Pemodal Berbentuk Hutang

Langkah hitung untuk hasil usaha kuliner yang paling akhir ialah jika menggunakan metode pendanaan berbentuk hutang seperti cara ini.

Maka pemodal akan memberi hutang sebagai modal untuk usaha. Ide dari kerja-sama ini ialah seperti utang bank untuk perusahaan.

Meskipun pada kasus ini pemodal memberikan uang, dia tidak mendapatkan saham perusahaan maka dari itu pemodal tidak akan memperoleh dividen apapun.

Meskipun begitu, pengurus usaha perlu bayar hutang sesuai batasan saat yang ditetapkan.

Oleh karena itu, maka pemodal tak kan merasa memiliki keuntungan atau juga rugi pada perusahaanmu. Mereka tetap meminta pembayaran sebagai kewajiban.

Namun di zaman sekarang ini, ada beberapa orang yang mulai menerapkan bagi hasil dengan pemilik tempat.

Tips Membuat Metode Untuk Bagi Hasil Usaha Kuliner

Tips Membuat Metode Untuk Bagi Hasil Usaha Kuliner
Tips Membuat Metode Untuk Bagi Hasil Usaha Kuliner

Awalnya, kita sudah pelajari bagaimanakah cara hitung untuk hasil usaha kuliner.

Pada tahap ini, sekarang kamu harus ketahui beberapa tips mengaplikasikan kerja-sama untuk bagi hasil agar dapat jalan secara lancar.

Bagaimana tips membuat metode untuk bagi hasil usaha kuliner? Baca daftar berikut, ya.

1. Kesepakatan Tercatat

Agar langkah hitung untuk hasil usaha kuliner dapat jalan efisien, diperlukan peranan dari kesepakatan tercatat yang penting.

Kesepakatan ini akan memberi keterangan berkenaan wujud kerja-sama yang terikat.

Tidak itu saja, isi kesepakatan harus juga menerangkan berapa besar pembagian jatah sama sesuai pemilikan saham dan disepakati bersama sebagai pertanda bukti yang syah.

2. Membuat Pembukuan Usaha Dengan Jelas

Pada proses kerja-sama, memerlukan mekanisme pembukuan usaha yang tepat dan terang. Pakai program bila kamu berasa susah untuk menulis cash flow.

Karena, mekanisme pembukuan akan menerangkan aliran kas usaha jadi lebih gampang untuk dicari dan dipelajari kiranya pembagian hasil tidak sesuai dengan keinginan.

3. Tetapkan Sasaran

Tetapkan sasaran setiap masa tertentu agar pembagian hasil dapat ditetapkan secara jelas di antara kamu dan rekanan kerja dalam usaha itu.

Kiranya keuntungan tidak sesuai sasaran yang ditetapkan, mekanisme pembagian hasil dapat dibicarakan lebih dulu untuk memperoleh keputusan terbaik.

Usaha perlu dipelajari kiranya sasaran itu susah atau bahkan juga tak pernah terwujud secara terus-terusan.

Demikian tutorial bagaimanakah cara hitung untuk hasil usaha kuliner yang dapat kamu aplikasikan untuk usahamu.

Berdasar keterangan di atas, ada tiga sistem bagi hasil usaha kuliner yang dapat kamu tetapkan sama sesuai persetujuan dengan investor.

Pilih sistem bagi hasil usaha kuliner yang paling memberikan keuntungan untuk kamu dan pemodal sebagai sisi dari gagasan keuangan usahamu.