Usaha budidaya sirsak memang tidak terlalu banyak peminatnya. Meski begitu, potensinya sangat bagus.
Sirsak menjadi salah satu buah yang banyak dicari karena memiliki rasa yang enak.
Buah ini sering diolah menjaid berbagai kuliner seperti jur sirsak, es krim sirsak, dan masih banyak lainnya.
Pengolahannya pun mudah, sehingga buah ini akan terus dibutuhkan karena memang peminatnya yang tinggi.
Berapa Lama Sirsak Siap Panen?
Sirsak, buah dengan daging lembut dan rasa manis yang unik, memiliki waktu panen yang bervariasi tergantung dari beberapa faktor, seperti varietas sirsak, kondisi tanah, dan iklim tempat tumbuh.
Secara umum, sirsak mulai bisa dipanen setelah berusia 4-5 tahun sejak ditanam dari biji.
Namun, jika sirsak ditanam dengan cara okulasi (sambung pucuk), maka waktu panennya bisa lebih cepat, yaitu sekitar 2-3 tahun.
Memanen sirsak pada waktu yang tepat sangat penting untuk mendapatkan kualitas buah yang terbaik.
Jika dipanen terlalu dini, daging buah akan terasa kurang manis dan kurang lembut.
Sebaliknya, jika dipanen terlalu matang, buah akan mudah busuk dan tidak tahan lama.
Analisa Usaha Budidaya Sirsak
Memulai budidaya sirsak memang bukan hal yang mudah. Anda harus menyiapkan modal yang cukup dan pengetahuan yang luas terkait dengan tanaman ini.
Sebagai bahan referensi, kami sudah menyediakan analisa modalnya di bawah ini.
Analisa Modal
Asumsi:
- Luas lahan: 1 hektar
- Jumlah bibit: 100 bibit/hektar (jarak tanam 5m x 5m)
- Varietas: unggul, berbuah lebat dan cepat berbuah
- Lokasi: daerah dengan iklim tropis, curah hujan cukup, dan tanah subur
- Masa tanam: 5 tahun
Rincian Biaya:
- Biaya Persiapan Lahan:
- Pembersihan lahan: Rp 5.000.000
- Pengolahan tanah: Rp 10.000.000
- Pembuatan saluran irigasi: Rp 5.000.000
- Total: Rp 20.000.000
- Biaya Bibit:
- Harga bibit/buah: Rp 10.000
- Jumlah bibit: 100 bibit
- Total: Rp 1.000.000
- Biaya Tanam:
- Pupuk dasar: Rp 2.000.000
- Pestisida dan fungisida: Rp 1.500.000
- Tenaga kerja: Rp 1.000.000
- Total: Rp 4.500.000
- Biaya Pemeliharaan:
- Pemupukan rutin: Rp 3.000.000/tahun
- Penyemprotan: Rp 2.000.000/tahun
- Penyiangan dan pemangkasan: Rp 1.500.000/tahun
- Total/tahun: Rp 6.500.000
- Total 5 tahun: Rp 32.500.000
- Biaya Panen dan Pasca Panen:
- Tenaga kerja panen: Rp 2.000.000/panen
- Pengemasan: Rp 1.000.000/panen
- Transportasi: Rp 1.500.000/panen
- Total/panen: Rp 4.500.000 (Asumsi panen 3 kali/tahun)
- Total 5 tahun: Rp 67.500.000
Total Modal:
- Biaya tetap: Rp 20.000.000 + Rp 1.000.000 + Rp 4.500.000 = Rp 25.500.000
- Biaya variabel (5 tahun): Rp 32.500.000 + Rp 67.500.000 = Rp 100.000.000
- Total: Rp 125.500.000
Keuntungan
- Harga jual sirsak per kg: Rp 15.000 (Anda bisa menyesuaikan dengan harga pasar di daerah Anda)
- Produksi sirsak per pohon per tahun: 20 kg (Angka ini bisa bervariasi tergantung varietas, perawatan, dan kondisi lingkungan)
- Jumlah panen per tahun: 3 kali
Perhitungan Pendapatan:
- Total produksi sirsak per tahun: 100 pohon/hektar * 20 kg/pohon/tahun * 1 hektar = 2.000 kg/tahun
- Pendapatan per tahun: 2.000 kg/tahun * Rp 15.000/kg = Rp 30.000.000/tahun
- Pendapatan selama 5 tahun: Rp 30.000.000/tahun * 5 tahun = Rp 150.000.000
Perhitungan Keuntungan:
- Pendapatan selama 5 tahun: Rp 150.000.000
- Total biaya selama 5 tahun: Rp 125.500.000
- Keuntungan: Rp 150.000.000 – Rp 125.500.000 = Rp 24.500.000
Kesimpulan
Saat ini, usaha budidaya sirsak bisa menjadi pilihan yang tepat. Khususnya untuk Anda yang memang suka berkebun.
Dalam satu tahun, pohon sirsak bisa dipanen 2-3 kali. Dengan begitu, keuntungan yang akan Anda dapatkan cukup besar meskipun modal awalnya besar.