Semua orang memiliki kesempatan untuk memulai usaha pecel lele. Karena pada dasarnya, usaha ini tidak membutuhkan banyak persiapan.
Pada umumnya, pecel lele dijual pada sore hingga malam hari untuk menarget orang-orang yang sedang bepergian dan membutuhkan makanan.
Tak heran jika usaha ini bisa menghasilkan omset yang besar setiap harinya.
Usaha ini memang sudah banyak yang menjalankan, meski begitu peluang untuk bisa sukses masih terbuka lebar.
Melalui artikel ini kita akan membahas mengenai usha pecel lele lebih jauh lagi.
Apa Saja yang Dijual di Warung Pecel Lele?
Pecel lele adalah makanan khas Indonesia yang sangat populer. Meskipun namanya “pecel lele”, menu yang ditawarkan di warung pecel lele tidak hanya sebatas ikan lele goreng.
Biasanya, warung pecel lele menyajikan beragam lauk pauk pendamping yang memiliki cita rasa lezat.
Lauk-pauk ini seringkali disesuaikan dengan selera masyarakat setempat seperti ayam goreng, jeroan, tahu, tempe dan sebagainya.
Tips Memilih Lokasi Untuk Jualan Pecel Lele
Pemilihan lokasi dalam berjualan makanan menjadi salah satu hal penting dalam usaha kuliner, termasuk pecel lele. Ada beberapa tempat yang bisa Anda pertimbangkan:
Pinggir Jalan
Tempat yang ramai lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki sangat potensial untuk berjualan. Pastikan tempat yang Anda pilih mudah terlihat dan aksesnya mudah, sehingga pelanggan yang datang tidak kesulitan.
Area Kuliner
Jika ada kawasan yang sudah dikenal sebagai pusat kuliner, Anda bisa mencoba berjualan di tempat tersebut. Anda akan mendapatkan keuntungan dari keberadaan pengunjung yang sudah terbiasa mencari makanan.
Dekat Tempat Kerja atau Kampus
Orang-orang yang bekerja atau kuliah biasanya mencari makanan yang praktis dan cepat. Pecel lele menjadi salah satu makanan yang proses pembuatannya tergolong cepat.
Dekat Tempat Hiburan
Jika ada tempat hiburan seperti bioskop atau pusat perbelanjaan di dekatAnda , itu juga bisa menjadi pilihan yang baik. Anda harus meminta izin terlebih dahulu kepada pihak terkait sebelum menempati tempat untuk berjualan.
Analisa Usaha Pecel Lele
Tertarik menjalankan usaha pecel lele? Analisa ini penting untuk Anda ketahui sebagai bahan pertimbangan dalam menjalankan usaha pecel lele.
A. Modal Awal
Modal awal adalah dana yang dibutuhkan untuk memulai usaha. Berikut rinciannya:
- Peralatan Dapur:
- Wajan, penggorengan, panci: Rp 500.000
- Kompor gas: Rp 1.000.000
- Tabung gas: Rp 200.000
- Peralatan makan (piring, sendok, garpu): Rp 200.000
- Pisau, talenan, dan peralatan potong lainnya: Rp 150.000
- Total: Rp 2.050.000
- Peralatan Usaha:
- Meja dan kursi: Rp 1.500.000
- Tenda atau lapak (jika perlu): Rp 2.000.000
- Kulkas kecil (jika perlu): Rp 1.500.000
- Total: Rp 5.000.000
- Bahan Baku Awal:
- Lele segar: Rp 1.000.000
- Bumbu-bumbu: Rp 500.000
- Nasi: Rp 500.000
- Sayuran (timun, lalap): Rp 300.000
- Sambal: Rp 200.000
- Minyak goreng: Rp 200.000
- Total: Rp 2.700.000
- Biaya Lain-lain:
- Sewa tempat (jika tidak punya tempat sendiri): Rp 1.000.000
- Perizinan: Rp 500.000
- Biaya tak terduga: Rp 500.000
- Total: Rp 2.000.000
Total Modal Awal: Rp 11.250.000
Rincian Modal Operasional Bulanan:
- Pembelian Bahan Baku:
- Ikan Lele: Asumsikan 1 porsi membutuhkan 150 gram lele. Dengan harga lele Rp 30.000/kg, maka untuk 100 porsi dibutuhkan 15 kg lele. Jadi, biaya lele per bulan adalah 15 kg/hari * 30 hari * Rp 30.000/kg = Rp 1.350.000.
- Nasi: Asumsikan 1 porsi membutuhkan 100 gram nasi. Dengan harga beras Rp 10.000/kg, maka untuk 100 porsi dibutuhkan 10 kg nasi. Jadi, biaya nasi per bulan adalah 10 kg/hari * 30 hari * Rp 10.000/kg = Rp 3.000.000.
- Sambal, lalapan, dan bumbu lainnya: Estimasikan biaya ini sekitar Rp 1.000.000 per bulan.
- Minyak goreng: Estimasikan biaya ini sekitar Rp 500.000 per bulan.
- Total Biaya Bahan Baku: Rp 1.350.000 + Rp 3.000.000 + Rp 1.000.000 + Rp 500.000 = Rp 5.850.000
- Gaji Pegawai (jika ada):
- Jika Anda mempekerjakan 1 orang karyawan dengan gaji Rp 1.500.000/bulan, maka biaya gaji adalah Rp 1.500.000.
- Biaya Listrik dan Air:
- Estimasikan biaya listrik dan air sekitar Rp 300.000 per bulan.
- Biaya Gas:
- Estimasikan biaya gas sekitar Rp 200.000 per bulan.
- Biaya Sewa Tempat (jika ada):
- Jika Anda menyewa tempat, asumsikan biaya sewa Rp 1.000.000 per bulan.
- Biaya Promosi:
- Estimasikan biaya promosi (pamflet, spanduk, dll) sekitar Rp 100.000 per bulan.
- Biaya Tak Terduga:
- Alokasikan dana untuk biaya tak terduga seperti perbaikan peralatan, dll, sekitar Rp 200.000 per bulan.
Total Modal Operasional Bulanan:
- Tanpa Karyawan: Rp 5.850.000 + Rp 300.000 + Rp 200.000 + Rp 1.000.000 + Rp 100.000 + Rp 200.000 = Rp 7.650.000
- Dengan 1 Karyawan: Rp 7.650.000 + Rp 1.500.000 = Rp 9.150.000
Pendapatan
Dengan asumsi menjual 100 porsi/hari * 30 hari/bulan * Rp 15.000/porsi, maka pendapatan per bulan adalah Rp 45.000.000.
Kesimpulan
Usaha pecel lele memang memiliki potensi yang sangat bagus untuk Anda. Usaha ini cocok dijalankan sendiri atau bersama pasangan maupun teman.
Jika bisa dijalankan dengan baik, bukan tidak mungkin anntinya Anda bisa membuka cabang baru.