Usaha lele bioflok semakin banyak diminati karena dianggap lebih mudah dalam operasionalnya.
Berbeda halnya dengan ternak lele di kolam yang membutuhkan modal yang cukup besar, metode bioflok ini terbilang lebih terjangkau.
Selain itu, lahan yang digunakan tidak terlalu besar. Anda dapat memanfaatkan pekarangan rumah, garasi kosong atau tempat lain untuk beternak.
Nah bagi yang belum mengetahui ternak lele bioflok, perhatikan informasi ini di bawah ini.
Apa Itu Itu Ternak Lele Bioflok?
Ternak lele bioflok adalah metode budidaya ikan lele yang memanfaatkan mikroorganisme atau bakteri baik untuk mengolah sisa pakan dan kotoran ikan menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang disebut bioflok.
Gumpalan ini mengandung protein dan nutrisi yang sangat baik untuk pertumbuhan lele.
Jadi, air dalam kolam tidak perlu sering diganti karena bakteri-bakteri baik ini akan terus membersihkan air secara alami.
Keuntungan dari ternak lele bioflok cukup banyak. Selain lebih ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan air, metode ini juga dapat meningkatkan kualitas air sehingga ikan lele lebih sehat dan pertumbuhannya lebih cepat.
Selain itu, biaya produksi juga bisa ditekan karena kita tidak perlu membeli probiotik atau obat-obatan dalam jumlah banyak.
Keuntungan Usaha Lele Bioflok
Ada beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan ketika menggunakan sistem bioflok. Berikut ini diantaranya.
1. Penggunaan Lahan Tidak Banyak
Budidaya lele bioflok sangat cocok bagi Anda yang memiliki keterbatasan lahan.
Anda tidak perlu memiliki kolam yang luas seperti pada budidaya ikan secara konvensional. Kolam terpal dengan ukuran yang relatif kecil pun sudah cukup untuk memulai usaha ini.
2. Pakan Lebih Efisien
Salah satu keunggulan utama budidaya lele bioflok adalah efisiensi penggunaan pakan.
Dalam sistem bioflok, bakteri baik akan mengolah sisa pakan dan kotoran ikan menjadi protein yang kemudian dimanfaatkan oleh ikan lele itu sendiri.
3. Produksi Tinggi
Budidaya lele bioflok memiliki potensi produksi yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan sistem konvensional. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti kepadatan populasi yang tinggi, kualitas air terjaga hingga nutrisi yang tercukupi.
4. Tidak Perlu Sering Ganti Air
Salah satu keunggulan utama sistem bioflok adalah Anda tidak perlu sering-sering mengganti air di kolam. Bakteri baik akan terus bekerja mengolah limbah organik sehingga kualitas air tetap terjaga.
Analisa Usaha Lele Bioflok
Jika Anda ingin menjalankan usaha lele bioflok, perhatikan analisa ini di bawah ini yang bisa dijadikan referensi Anda.
Modal Awal
Deskripsi | Biaya |
---|---|
Kolam terpal bioflok | Rp2.000.000 |
Pembuatan bioflok | Rp200.000 |
Bibit lele | Rp2.000.000 |
Pakan untuk 10.000 ekor | Rp7.600.000 |
Obat dan probiotik | Rp300.000 |
Total biaya | Rp12.100.000 |
Perhitungan Keuntungan
Deskripsi | Jumlah |
---|---|
Jumlah bibit yang ditebar | 10.000 |
Persentase benih mati atau tidak layak jual | 15% |
Jumlah benih yang terjual | 8.500 |
Jumlah lele per kg | 6 |
Jumlah kg | 1.416 (sekitar 1,4 ton) |
Harga jual per kg | Rp 18.000 |
Total pendapatan | Rp 25.200.000 |
Total biaya | Rp 12.300.000 |
Total keuntungan | Rp 12.900.000 |
Keuntungan dari satu kolam | Sekitar Rp 12.000.000 |
Kesimpulan
Usaha lele bioflok bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin menjalankan usaha di rumah namun memiliki potensi yang sangat bagus.
Anda dapat menjalankan bisnis ini di rumah ataupun di tempat yang memang disediakan khusus.
Asalkan dijalankan dengan baik, bukan tidak mungkin usaha ini akan memberikan keuntungan yang besar untuk Anda.