Analisa Modal Usaha Event Organizer

Membangun usaha Event Organizer (EO) bisa menjadi pilihan menarik bagi Anda yang memiliki jiwa kreatif dan suka berorganisasi.

Bisnis ini menawarkan peluang menjanjikan mengingat banyak orang sering mengadakan acara-acara spesial.

Namun, memulai usaha EO tak semudah membalikkan telapak tangan.

Dibutuhkan persiapan matang dan strategi yang tepat untuk membangun bisnis yang sukses dan berkelanjutan.

Yuk pelajari selengkapnya di bawah ini.

Tips Membangun Usaha Event Organizer

Bingung bagaimana cara memulai usaha event organizer? Simak pembahasan selengkapnya.

1. Bentuk Tim yang Kompeten

Pondasi utama dalam menjalankan bisnis EO terletak pada tim yang solid dan kompeten.

Di tahap awal, Anda harus merekrut orang-orang yang memiliki keahlian di berbagai bidang, seperti perencanaan acara, logistik, marketing, keuangan, dan desain.

Pastikan tim yang Anda bangun mau untuk bahu-membahu dan mampu bekerja sama dengan baik dalam tekanan.

Usaha event organizer memang memiliki tantangan tersendiri, sehingga dibutuhkan orang-orang yang benar-benar kompeten.

2. Susun Rencana Bisnis yang Matang

Agar usaha ini lebih terarah, Anda perlu untuk menyusun rencana bisnis dengan baik.

Buat perencanaan mulai dari analisis pasar, target pasar, hingga strategi pemasaran.

Jelaskan secara detail jenis acara yang akan Anda layani, keunggulan di bandingkan kompetitor, dan penggunaan keuangan.

Dengan adanya rencana bisnis yang matang akan membantu Anda dalam menarik investor dan mendapatkan modal untuk berkembang lebih besar.

3. Sediakan Modal Awal yang Cukup

Meski sering dianggap mudah, modal untuk membangun bisnis event organizer ternyata lumayan besar.

Modal biasanya digunakan untuk biaya sewa tempat, dekorasi, peralatan, dan gaji tim. 

Anda bisa menggunakan modal awal dari dana pribadi, pinjaman bank, atau mencari investor.

Ketika bisnis sudah berjalan, Anda juga bisa memanfaatkan pembayaran dari klien untuk operasional.

Sehingga Anda bisa memperkirakan berapa nantinya pengeluaran dan keuntungan yang akan Anda dapatkan.

4. Urus Berbagai Persyaratan

Sebagai pebisnis yang baik, Anda juga harus mematuhi semua regulasi dan perizinan yang berlaku untuk usaha EO di daerah Anda.

Pastikan sebelum beroperasi Anda harus melengkapi dokumen-dokumen penting seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan NPWP.

Selain itu juga perlu memahami peraturan terkait pajak dan ketenagakerjaan untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari.

5. Lakukan Promosi yang Efektif

Manfaatkan berbagai platform digital maupun offline untuk mempromosikan usaha EO Anda.

Buatlah website dan media sosial yang menarik untuk menjangkau calon klien.

Agar operasionalnya lancar, Anda perlu membangun jaringan dengan vendor, influencer untuk memperluas jangkauan bisnis.

Tawarkan penawaran yang menarik agar klien memilih Anda untuk acara yang akan mereka buat dan buat hal yang beda dari kompetitor.

Analisa Modal Usaha Event Organizer

Modal Awal

Modal awal yang dibutuhkan untuk memulai usaha Event Organizer (EO) bervariasi tergantung pada skala dan jenis acara yang ingin dilayani.

Berikut perkiraan modal awal untuk EO skala kecil:

  • Perlengkapan Kantor: Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 (Meliputi komputer, printer, alat tulis, furnitur, dll.)
  • Sewa Kantor: Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 per bulan (Tergantung lokasi dan luas ruangan)
  • Peralatan Event: Rp 10.000.000 – Rp 20.000.000 (Meliputi sound system, lighting, dekorasi, dll.)
  • Modal Kerja: Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 (Untuk biaya operasional seperti gaji karyawan, transportasi, dan lain-lain)
  • Marketing dan Promosi: Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000 (Website, media sosial, iklan, dll.)

Total Modal Awal: Rp 24.000.000 – Rp 50.000.000

Perhitungan Keuntungan

Keuntungan usaha EO tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis acara, skala acara, dan margin keuntungan yang diterapkan. Berikut contoh perhitungan keuntungan untuk acara pernikahan dengan skala sedang:

  • Pendapatan: Rp 70.000.000 (Biaya paket pernikahan yang ditawarkan)
  • Biaya Operasional:
    • Sewa tempat: Rp 10.000.000
    • Catering: Rp 15.000.000
    • Dekorasi: Rp 5.000.000
    • Hiburan: Rp 5.000.000
    • Gaji karyawan: Rp 5.000.000
    • Transportasi: Rp 2.000.000
    • Lain-lain: Rp 3.000.000
  • Total Biaya Operasional: Rp 50.000.000
  • Keuntungan: Rp 20.000.000

Kesimpulan

Ingin mendirikan usaha event organizer? Usaha ini membutuhkan perhatian khusus karena memiliki tantangan tersendiri.

Saat ini, banyak orang memilih menggunakan event organizer untuk mengurus acara daripada harus mengurusnya sendiri.